Peristiwa itu berlangsung pada Rabu (1/3/2016) sekitar pukul 14.30 WIB. Akibat hujan deras, debit air sungai Cigalubur meluap hingga menggerus tembok pembatas rumah setinggi 2 meter dan lebar 4 meter. Pipa PDAM pun ikut hanyut terbawa aliran sungai.
"Akibat hujan deras kemarin tembok pembatas rumah sama pipa PDAM kebawa arus. Sekarang enggak ada air bersih buat minum dan mandi," kata salah seorang penghuni rumah Rati (41) kepada detikcom, Kamis (2/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas kejadian itu lagi pada santai di rumah. Tiba-tiba tetangga bilang tembok roboh, keluarga yang di dalam langsung pada keluar. Sempat panik sambil nyelamatin barang yang di kamar deket sungai," jelas dia.
"Soalnya air (sungai) sempet naik sampai 2 meteran, biasanya juga enggak penah kayak gitu," menambahkan.
Dia menyebut aparat pemerintah setempat sudah datang meninjau ke rumahnya. Mereka berjanji secepatnya melakukan pengerukan sungai dari berangkal tembok serta melakukan perbaikan lainnya.
"Khawatir enggak secepatnya di beresin (brangkal), hujan besar lagi sampai air (sungai) naik. Soalnya kan kesumbat brangkal (tembok) itu," kata Rati.
Mertua Rati, Nurnaini (64) mengaku baru pertama kali mengalami musibah ini setelah 50 tahun tinggal di kawasan tersebut. Biasanya air sungai Cigalubur tidak pernah meluap seperti yang terjadi kemarin sore.
"Sejak kecil saya tinggal di sini baru pertama kali kena musibah seperti ini. Biasanya hujan deras juga sungai enggak sampai naik, aman-aman saja," kata wanita paruh baya itu.
Akibat tembok pembatas yang ambrol, beberapa titik tembok rumah mengalami keretakan. Pasalnya, bangunan rumah sudah mengalami kemiringan pada bagian samping yang menjorok ke bibir sungai.
(ern/ern)