Detikcom menelusuri dengan berjalan kaki mulai dari Taman Cikapayang hingga Jalan Teuku Umar, tidak terlihat tempat sampah yang disediakan khusus di trotoar. Di seberangnya juga tidak terlihat ada tempat sampah khusus.
Foto: Avitia Nurmatari |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalua dulu kan ada yang tempat sampah kodok itu ya. Saya tadi jalan dari Smansa (SMA 1) ke sini belum nemu tempat sampah yg memang ada di trotoar. Kecuali kita masuk ke toko, baru ada yang disediakan sama toko," ujar warga Cilengkrang tersebut.
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 03/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, di dalamnya diatur terkait Penyediaan Sarana Jaringan Pejalan kaki, yakni jalur hijau, lampu penerangan, tempat duduk, pagar pengaman, tempat sampah, marka, papan informasi, halte/shelter.
Hampir seluruh sarana pejalan kaki sudah dipenuhi Pemkot Bandung, hanya tempat sampah saja yang belum terlihat di lokasi tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Iskandar Zulkarnaen mengakui memang saat ini belum disediakan tempat sampah khusus di trotoar.
"Belum, tapi nanti akan dilengkapi. Tunggu pengadaan dulu," singkatnya.
Sementara itu berapa waktu lalu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sempat memposting foto dari tautan foto akun @fadjroelrachman. Foto itu menunjukkan salah satu sudut kawasan Dago, dengan empat kursi besi yang mengelilingi sebuah meja bundar dan dua kursi kayu, dipenuhi sampah yang berserakan.
Ridwan Kamil meluapkan kekecewaannya karena ulah warga yang tidak menjaga kebersihan. "Buat anda2 #KelasMenengahNgehe yang menikmati trotoar dago yang baru tapi nyampah seperti ini. Ini pesan dari kami: Salam jari tengah.π‘π‘π‘," tulis Emil.
Melihat kenyatannya tidak ada tong sampah di Jalan Dago hingga saat ini, kemungkinan besar hal itu akan terulang.
(avi/ern)












































Foto: Avitia Nurmatari