Pembongkaran Bangunan Kahatex Ditargetkan Rampung April

Pembongkaran Bangunan Kahatex Ditargetkan Rampung April

Baban Gandapurnama - detikNews
Jumat, 03 Feb 2017 13:59 WIB
Banjir di depan Kahatex beberapa waktu lalu/Foto: Dokumen Dirlantas Polda Jabar
Bandung - Sejumlah bangunan berada dalam area PT Kahatex yang berdiri di atas Sungai Cikijing, Kabupaten Sumedang, Jabar, sudah mulai dibongkar. Proses bongkar bangunan ini diharapkan rampung secepatnya.

Tim teknis gabungan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar, dan Kahatex, bersepakat untuk bersama-sama memantau langsung proses pembongkaran tersebut. "Kemarin di kantor BBWS, kami memfasilitasi pertemuan dengan pihak Kahatex dan PSDA. Lalu dibentuklah tim teknis gabungan. Jadi sudah ada kesepakatan yang disepakati oleh semuanya bahwa tim teknis ini memantau dan mengarahkan pembongkaran di lapangangan," ucap Kepala BBWS Yudha Mediawan saat dihubungi detikcom via telepon, Jumat (3/2/2017).

Proses pembongkaran di area Kahatex, khususnya bangunan yang berdiri di atas sungai tersebut, menurut Yudha, mekanismenya sesuai petunjuk teknis dari BBWS agar tidak asal-asalan. Pembongkaran sejumlah bangunan di Kahatex ini bertujuan menanggulangi banjir di kawasan Rancaekek atau tepatnya jalur nasional Jalan Raya Bandung-Garut (Kabupaten Bandung-Kabupaten Sumedang).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahapan pembongkaran bangunan itu mulai dilakukan pihak Kahatex. Yudha mengaku sudah meninjau dan memantau langsung ke lokasi.

"Proses pembongkarannya sudah berlangsung minggu-minggu ini. Target pembongkaran, khusus di Kahatex ini, mudah-mudahan selesainya April mendatang," ujar Yudha.

Menurut Yudha, sejumlah bangunan di area Kahatex yang berdiri di atas Sungai Cikijing, menjadi salah satu faktor penyebab banjir di kawasan Rancaekek. "Bangunan itu memang menyumbat, karena gelagar di bawah (jembatan) itu pakai baja setebal sekitar 60 sentimeter. Nantinya dibongkar," tuturnya.

"Ya itu salah satu penyebab banjir depan Kahatex, selain itu penyebab lainnya karena drainase dan pendangkalan Sungai Cikijing. Jadi multidimensi," kata Yudha menambahkan.

Kawasan Rancaekek atau tepatnya jalur nasional Jalan Raya Bandung-Garut (Kabupaten Bandung-Kabupaten Sumedang) merupakan objek vital strategis. Penanggulangan banjir di kawasan tersebut dan penataan secara keseluruhan Sungai Cikijing, Yudha menjelaskan, harus dilakukan bersama-sama melibatkan instansi dan pihak terkait.

"Kita enggak usah cari kambing putih dan hitam. Jalan itu kan poros, yaitu jalan nasional yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah lewat jalur selatan. Otomatis jalan tidak boleh tergenang banjir, karena hal itu menghambat," tutur Yudha.

Setelah selesai pembongkaran bangunan di lingkungan Kahatex, menurut Yudha, selanjutnya pihak BBWS dan intansi terkait melakukan penataan keseluruhan di aliran Sungai Cikijing sesuai desain perencanaan dan membenahi drainase. Selain itu, sambung Yudha, sebagai upaya menanggulangi banjir di Rancaekek, bangunan jembatan di jalan nasional tersebut yang lokasinya tak jauh dari Kahatex harus dilakukan pembongkaran. (bbn/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads