Ujang mengalami gizi buruk sejak usia 10 tahun, saat ia duduk di bangku kelas 3 SD. Perutnya membuncit, sementara bagian tubuh lainnya mengecil. "Dulu perkembangan tubuhnya normal, namun setelah masuk ke kelas 3 SD kondisinya berubah sering sakit-sakitan dan perutnya membesar," kata Eneng (45), ibundanya Ujang.
Ujang selama ini tidak berobat, dengan alasan tidak mempunyai kartu BPJS. "Enggak tahu cara buatnya," ujar Eneng yang sehari-hari pembuat tepung tapioka. Eneng berasal dari Kampung Cisarua Lio RT 02 RW 06 Desa Girijaya Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad bocah kelas 6 Sekolah Dasar (SD) itu langsung dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya. "Jenazah Ujang saat ini sudah di rumah duka dan akan segera dimakamkan. Semoga apa yang menimpa Almarhum bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," tutupnya.
(ern/ern)











































