Duka Jamal dirasakan Heryadi. Dia tak mengira anak pertamanya itu harus kehilangan kedua lengan. "Ya ini musibah," ucap Heryadi di RSHS Bandung, Jalan Djunjunan (Pasteur), Kota Bandung, Rabu (25/1/2017).
Heryadi sejenak tertunduk. Soal masa depan anaknya yang kini tanpa lengan menjadi pikiran Heryadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Heryadi sehari-hari bekerja di tempat penggilingan padi. Dia juga mencari nafkah dengan ikut bekerja di tempat produksi bata milik sang ayah.
"Kalau ada pesanan bata, saya bantu-bantu kerjaan ayah," ucap Heryadi.
"Sebulan penghasilan Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu," kata dia menambahkan.
Baca juga : Kisah Sedih Jamal, Bocah Asal Garut yang Kehilangan Kedua Lengannya
Tempat penggilingan padi dan produksi bata ini berlokasi di Kampung Cisanta, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di lokasi itulah Jamal mengalami musibah yang mengakibatkan kehilangan sepasang lengan.
Meski keterbatasan ekonomi, Heryadi tidak menyerah begitu saja. Setelah sang anak pulih, dia tentu memikirkan jauh ke depan perihal Jamal. Dia berjanji menguatkan mental Jamal sedari dini yang kelak membanggakan orang tua.
"Terus kasih semangat. Jangan putus harapan," ujar Heryadi.
"Saya berharap, Jamal ini nanti pakai lengan palsu. Saya ingin arahkan Jamal ini menguasai bidang komputer dan bahasa Inggris. Semoga ada jalan terbaik buat Jamal," tutur Heryadi.
Fokus keluarga saat ini ialah kesembuhan Jamal pascakehilangan kedua lengan. Jamal kini dirawat di Ruang Bedah Anak, gedung Kemuning lantai dua, RSHS Bandung. Heryadi mengatakan, selama perawatan di RSHS Bandung ini Jamal ditanggung fasilitas BPJS.
Dokter spesialis ortopedi RSHS Bandung, Ghuna Arioharjo Utoyo, meminta orang tua pasien Jamal untuk mulai sekarang membiasakan dan membantu aktivitas keseharian Jamal yang kini tanpa kedua lengan.
"Mental dan psikis anak perlu diperhatikan orang tuanya," ujar Ghuna selaku dokter penanggung jawab pasien Jamal. (bbn/ern)