Para korban berasal dari Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Tasikmalaya. Lalan dilaporkan Nana Suryana (48), warga Kebon Kopi ke Polres Cimahi setelah aksi perekrutan fiktif itu terbongkar Kamis kemarin (12/1/2017). Ratusan pegawai honorer se-Jabar mendatangi Gedung Sate berbekal undangan untuk diklat pengangkatan CPNS. Namun ternyata hal itu tidak ada.
Baca juga: Para Guru Honorer Ini Baru Tahu Tertipu Saat Tiba di Gedung Sate
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka meminta uang sebesar Rp 55 juta untuk menjadikan anak korban sebagai PNS dalam waktu tiga bulan," ujar Kapolres Cimahi.
Setelah korban menyetor uang. Korban mendapat sejumlah berkas Surat Keputusan palsu dari tersangka. Surat keterangan tersebut di antaranya Surat Keputusan Gubernur dan surat atas nama mantan Sekda Provinsi Jabar Lex Laksamana.
"Dalam SK tersebut disebutkan terhitung bulan Desember 2013 mengangkat menjadi calon pegawai negeri sipil dengan nama inisial SA," terang Ade.
Dari pengakuan tersangka Lalan, kata Ade, ia mengaku hanya bertugas sebagai perekrut CPNS. Setelah mendapatkan uang, Lalan menyetorkan kepada seseorang bernama Boni.
"Tersangka meminta uang kepada korban sebesar mulai dari Rp 50 juta sampai Rp 60 juta. Setelah itu tersangka menyetorkan atau memberikan uang tersebut kepada Boni selaku penggagas ide rekrutmen CPNS sebesar Rp 40 Juta," jelas Ade.
Korban dari aksi penipuan berkedok perekrutan CPNS ini sudah cukup banyak, lebih dari 50 orang. "Sepengetahuan tersangka koordinator yang bertugas merekrut CPNS ini berjumlah 30 tiga puluh orang. Semuanya melaporkan dan menyetorkan kepada saudara Boni," beber Ade.
Guna mendalami kasus tersebut, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, melakukan penangkapan dan pemeriksaan kepada tersangka, melakukan penyitaan.
"Kami akan melakukan penangkapan terhadap tersangka-tersangka lainnya," ucap Ade.
Atas perbuatannya tersangka dikenai Pasal 378 dan atau 372 KUHPidana.
(avi/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini