Pendakian Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23) terasa berbeda dengan empat gunung sebelumnya. Pasalnya, salah seorang anggot tim Dian Indah Carolina (21) terpaksa tidak bisa ikut andil dalam pendakian kelima ini karena sakit.
Sebelumnya, ketiga mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Unpar ini berhasil menaklukan Gunung Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) pada 13 Agustus 2014, Gunung Elbrus (5.642 mdpl) 15 Mei 2015, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) pada 24 Mei 2015, serta Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) pada 1 Februari 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendakian nanti dimulai dari Vinson Base Camp tanggal 1 Januari 2017. Perjalanan ke puncak itu sekitar tiga harian," kata Dimitri dalam jumpa pers di Gedung Rektor Unpar, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Senin (19/12/2016).
Dimitri menyebut berkurangnya anggota tim tidak menyurutkan semangatnya untuk menyelesaikan eksepdisi pendakian tujuh gunung tertinggi di dunia ini. Pasalnya, ia menyakini dengan persiapan yang matang tiga gunung tersisa bisa ditaklukan.
Diakui wanita berambut panjang ini, pendakian gunung kelimi tersebut memiliki medan lebih berat dari empat pendakian sebelumnya. Sebab, Gunung Vinson Massif memiliki suhu lebih ekstrim. Sehingga, akan membutuhkan tenaga yang lebih besar.
"Ini menantang karena di antartika memiliki suhu paling tinggi di dunia. Vinson Massif suhu paling dingin itu mencapai -40 derajat celsius," ucapnya.
"Tantangan di pakaian, harus berlapis dan tebal. Ini agak sulit untuk kami untuk bergerak, kurang fleksibel," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini