Kepala Dinas Diskominfo Kota Bandung, Asep Cucu Cahyadi menuturkan, konsep smart city akan sukses jika terintegrasi. Dalam artian, seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, masyarakat, dan sektor swasta juga harus berpartisipasi.
"Tantangan mewujudkan kota cerdas dengan mengoptimalkan insfrastruktur teknologi informasi komunikasi sangatlah kompleks. Sehingga butuh terus inovasi, serta kerjasama yang kuat dari berbagai pihak," tutur Asep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 352 aplikasi yang kita miliki ini sedang intensif dilakukan integrasi. Sehingga akan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan seluruh SKPD apabila integrasi ini bisa dilakukan. Melalui rapat koordinasi ini kita ingin menyatukan pikiran untuk mewujudkan smart city," ungkap Asep.
Ke depan, lanjut Asep, diharapkan aplikasi-aplikasi yang tersebar di setiap SKPD akan bisa diakses di satu portal Bandung Command Center. Dengan demikian, segala pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih matang, cepat, dan efektif.
"Misalnya nanti kalau perlu data kesehatan, tidak perlu lagi ke dinas kesehatan. Cukup dilihat di Bandung Command Center saja. Itulah pentingnya integrasi. Agar semua terkoneksi," pungkasnya.
Peserta yang hadir dalam rakor ini berasal dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari perwakilan SKPD kota bandung, pimpinan BUMN dan BUMD di Kota Bandung, para camat, perwakilan komunitas jurnalis di Kota Bandung, Forum Wartawan Bandung, Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Bandung Juara, Komunitas Data Science Indonesia, dan seluruh karyawan karyawati Diskominfo Kota Bandung.
(avi/ern)