Selisik Polisi Soal Siswa SMK di Bandung Tewas dengan Balutan Lakban

Selisik Polisi Soal Siswa SMK di Bandung Tewas dengan Balutan Lakban

Masnurdiansyah - detikNews
Kamis, 24 Nov 2016 19:15 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Bandung - Sejauh ini polisi menyebut Saeful (17) meninggal diduga akibat bunuh diri dengan cara membalutkan lakban ke wajah. Hasil visum menguatkan jika di badan remaja pria tersebut tidak ada tanda bekas kekerasan atau penganiayaan. Polisi masih menyelisik dugaan motif siswa SMK di Kabupaten Bandung ini mengakhiri hidupnya.

Saeful ditemukan tewas di dalam kamarnya pada Selasa (22/11). Kaki, badan dan wajahnya ada balutan lakban bening. Olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan sejumlah saksi sudah dilakukan polisi. Keterangan saksi yang antara lain orang tuanya, data dan petunjuk berkaitan dengan Saeful telah dirangkum polisi.

Kasat Reskrim Polres Bandung AKP Niko Adi Putra mengatakan berdasarkan fakta yang diperoleh pihaknya, sosok Saeful selama ini sederhana, pendiam dan kerap mencurahkan isi hatinya melalui lagu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hasil data yang kami peroleh, pada saat dia mendapatkan seorang kekasih, pernah mengunduhkan sebuah lagu berjudul 'Penantian Berharga' karya artis Rizki Febian," ujar Niko di Mapolres Bandung, Kamis (24/11/2016).

Selain itu, sambung Niko, pada Senin (21/11) atau sebelum ditemukan tewas di kamar, ternyata Saeful sempat mengunduh lagu. "Jadi dia (SR) sempat download lagi sebuah lagu dan liriknya mewakili pesan-pesan atau wasiat dia dari lagu Adipati berjudul 'Janur Kuning'. Kita pelajari liriknya ada ucapan perpisahan dan selamat tinggal buat semuanya," tutur Niko.

Penyelidikan sementara, menurut Niko, Saeful diduga bunuh diri karena masalah asmara. "Jadi motif yang mendekati penyebab kematian ini adalah soal asmara," kata Niko.

Soal tubuh Saeful yang terdapat balutan lakban, Niko menambahkan, hal itu dilakukannya seorang sendiri. Sebab saat ditemukan tewas, kata dia, kedua tangan Saeful tidak ada lilitan lakban.

"Karena gini, dia melakban tubuhnya dengan tangan masih keadaan terbebas. Kalau misalnya ada pelaku pasti tangannya ikut dilakban. Tapi kalau ini kan tidak," ucap Niko.

Namun begitu, polisi masih terus melakukan penyelidikan. Pihak kepolisian sudah visum untuk mengetahui penyebab kematian Saeful. Hasil sementara penyelidikan medis tersebut, Saeful tewas bukan akibat pembunuhan karena pada jasadnya tak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.

"Berdasarkan hasil visum, tidak ada tanda bekas penganiayaan. Meninggalnya diduga karena kehabisan nafas akibat sengaja melilitkan lakban ke wajahnya," tutur Niko. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads