Pergi Wawancara Kerja, Gadis asal Cilengkrang Bandung Ini tak Pulang Lagi ke Rumah

Pergi Wawancara Kerja, Gadis asal Cilengkrang Bandung Ini tak Pulang Lagi ke Rumah

Erna Mardiana - detikNews
Senin, 21 Nov 2016 18:55 WIB
Pergi Wawancara Kerja, Gadis asal Cilengkrang Bandung Ini tak Pulang Lagi ke Rumah
Foto: Istimewa
Bandung - Dedeh Kartini (41) tak menyangka, Rabu 16 November lalu, menjadi pertemuan terakhirnya dengan putrinya, Sri Nuraeni (19). Hingga hari ini, Sri tidak kunjung pulang. Dedeh khawatir anak keduanya itu menjadi korban trafficking.

Ditemui di kediamannya di RT 2 RW 14 Kampung Sekemandung Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Dedeh yang akrab dipanggil Apong ini menceritakan pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, anaknya pamit untuk melakukan interview pekerjaan di sebuah toko elektronik dan furniture di Ujungberung. "Sri diajak temannya bernama Isti. Mereka baru kenal satu bulan," ujar Apong.

Selama ini Sri yang merupakan lulusan SMP itu tidak bekerja. "Pernah dulu bekerja sebentar jadi SPG di Bandung Trade Plaza. Kalau sekarang-sekarang bantu jaga warung di rumah," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat pergi, Sri mengenakan baju keatasan putih dan celana hitam. Ia tidak membawa baju lainnya.

Rabu Sore, Apong mengaku bertemu dengan kakaknya Isti yang mengatakan apabila Sri dan Isti diterima bekerja. "Katanya sekarang lagi diberikan pelatihan, baru besok kerja. Isti pulang dulu karena harus bawa uang Rp 80 ribu untuk seragam," ujar Apong menirukan ucapan kakaknya Isti.

Namun Sri tidak pulang. Telepon selulernya pun tidak aktif. Keesokan harinya, Apong bersama anak pertamanya mendatangi Isti di rumahnya. "Keterangannya berbelit. Beda-beda ditanya oleh tiap orang. Yang aktif menjelaskan juga ibu dan kakaknya, Sri ditanya bilang enggak tahu-enggak tahu saja," katanya.

Versi pertama, sepulang dari toko elektronik dan furniture itu, Sri dan Isti temannya menuju Alun-alun Bandung. Di sana bertemu dengan seorang perempuan. Sri lalu pergi bersama perempuan itu. Versi kedua, saat berada di Alun-alun, ada seorang pemuda yang mendekati mereka. Pemuda itu mengaku tengah mencari talent untuk Sinetron Anak Jalanan.

"Lagi syuting tiga bulan di Bandung. Trus katanya menawarkan untuk bisa main. Tapi harus bayar Rp 400 ribu, lalu ditawar hingga Rp 80 ribu. Udah ceritanya terputus, enggak jelas. Kakaknya malah bilang gini, udah enggak usah dipikirin yang penting ada uang, enggak tahu maksudnya apa," tuturnya.

Pergi Wawancara Kerja, Gadis asal Cilengkrang Bandung Ini tak Pulang Lagi ke RumahFoto: Erna Mardiana


"Sri itu jarang keluar rumah, dia itu enggak bisa pergi jauh pakai mobil. Ke Cicaheum saja mabok, apalagi ini ke Alun-alun," tambah Apong.

Ketika disinggung apakah Sri mempunyai pacar. Menurut sepengetahuan Apong, putrinya itu saat ini tidak mempunyai kekasih. "Enggak tahu kalau di belakang saya. Tapi sepengetahuan saya, dia tidak punya," katanya.

Menurut Apong, pada Kamis malam, ia menerima miscall dari nomor telepon anaknya. Namun ditelepon balik tidak diangkat. Setelah beberapa kali, tidak aktif kembali. Keesokan harinya, ia menerima SMS dari nomor anaknya. Dengan menggunakan bahasa Sunda, anaknya meminta ia tak khawatir. Ia mengaku baik-baik saja dan meminta doa agar bisa sukses.

"Tapi saya yakin itu bukan anak saya yang SMS. Ia mengenalkan diri dulu, bilang ini Sri. Anak saya enggak suka begitu. Trus Sri kalau SMS tidak suka pakai koma, ini banyak koma," ungkapnya.

Tak hanya satu kali, Sri SMS beberapa kali. Terkadang nomornya sendiri, kadang nomor yang tidak dikenal. "Bilangnya ini nomor bosnya, kadang bilang temannya. Nomor Sri aktif kalau malam saja, itu pun sesekali," terangnya.

Sabtu lalu, Apong sempat mendatangi sebuah kompleks mewah di daerah Kopo. Karena ada informasi, kalau ada orang yang melihat anaknya di sebuah rumah besar yang kosong di kompleks itu. Menurut keterangan satpam kompleks, memang benar ada rumah besar yang kosong, namun rumah itu sesekali dipakai untuk interview para SPG. Namun saat didatangi, rumah itu kosong.

Apong mengaku sangat khawatir dengan kondisi anaknya. "Saya takut dia dijual," ujarnya.

Akhirnya Apong melaporkan kasus ini ke Polsek Cilengkrang, namun tidak diterima dan disuruh ke Polsek Ujungberung. "Dilempar lagi ke Polsek Cileunyi, dari sana diminta ke Jalan Jawa (Polrestabes Bandung). Asalnya di sana juga ditolak, disuruh ke Polres Bandung. Namun akhirnya diterima setelah dibilang dari Polsek Cileunyi disuruh Jalan Jawa," terangnya. Laporan diterima pada Sabtu, 19 November.

Kini ia berharap anaknya segera pulang. "Saya ingin Sri cepat pulang, dalam kondisi sehat, tidak kurang satu apa pun," ujarnya lirih.

(ern/err)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads