"Pemerintah pusat dan provinsi kan yang menjadi pihak sepenuhnya untuk menangani banjir ini. Kita dari kepolisian memang melindungi semuanya untuk masalah banjir di sini. Tapi upaya pemerintah sebenarnya yang sangat diperlukan, jadi upaya penangan belum ada yang signifikan," ujar Kasi Pengamanan dan Penyelamatan Polda Jabar Kompol Nana Sumarna, saat ditemui di depan PT Kahatex, Senin (14/11/2016).
Menurut Nana, dari tiga mesin yang disediakan pemerintah hanya dua yang berfungsi. Masing-masing mesin terdiri atas satu mesin besar dari Kementerian PU dan dua mesin kecil dari Pemprov Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mesin tersebut berada tepat di depan pintu gerbang keluar PT Kahatex. Salah satu petugas dari bagian Operator pompa mesin sedot air Hendra Suhendar mengungkapkan, memang hanya dua mesin yang berfungsi, sementara satu mesin mengalami kerusakan.
"Jadi cuman dua satu yang besar dan satu yang kecil, satu lagi lagi rusak katanya mau diperbaiki sama pihak provinsi tapi belum ada," kata dia saat ditemui di lokasi.
Mesin tersebut kata Hendra bekerja sejak hari Minggu (13/11) kemarin dari pukul 18.00 WIB sampai hari ini. Selang sepanjang 40 meter terpasang, untuk membuang air ke saluran pembuangan yang ada di dalam pabrik Kahatex.
"Mesinnya baru diistirahatkan barusan selama 30 menit nanti dihidupkan lagi jadi saat ini yang bekerja hanya satu mesin saja yang kecil. Ini banyak sampah pas disedot," lanjutnya.
Hujan gerimis telah turun di Rancaekek, petugas dari masing-masing wilayah masih tampak sibuk mengamankan di masing-masing jalur.
Tepat di depan PT Kahatex sendiri personel dari Polres Sumedang tampak mengatur arus lalu lintas kendaraan dari arah Cileunyi menuju Garut. Sementara di seberangnya jajaran Polres Bandung pun sama mereka terus menarik kendaraan yang datang dari arah Garut menuju Bandung. (ern/ern)