Sejumlah anak terlihat berlarian sambil menenteng kantong plastik hitam dan juga karet gelang di tangannya. Dengan cekatan, mereka menutup lubang knalpot sejumlah kendaraan yang memaksa menyebrangi jalanan depan Kahatex yang sejak kemarin berubah menjadi sungai.
"Lumayan kanggo jajan weh abi tiasa kenging sahari kanu Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu ( lumayan buat jajan saya bisa dapat Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu)," kata bocah SD yang mengaku namanya Farid (10) kepada detikcom saat ditemui di lokasi banjir, Senin (14/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farid kerap mendapatkan bayaran dari pengendara yang telah menggunakan jasanya sebesar Rp 10 ribu untuk motor dan Rp 20 ribu untuk mobil.
"Kalau sehari mah tidak tentu kadang satu dua sampai tiga kendaraan. Kan yang ngelakuin kayak gini banyak di sini," tuturnya.
Setiap kali banjir, Farid mengaku selalu menawarkan jasa tutup knalpot dengan plastik. Sementara itu, kendaraan bisa melaju tanpa khawatir knalpot kendaraannya dimasuki air.
Situasi lalu lintas hingga siang ini tak berbeda jauh dengan pagi. Volume kendaraan terus bertambah. Mobil pribadi, truk dan roda dua memaksa untuk menerobos banjir karena tak ada pilihan lain lagi. Ketinggian air masih belum surut. (ern/ern)