Tembok rumah yang runtuh itu milik Rohandi warga Desa Marga Mukti Rancamanyar RT04/RW13, Kecamatan Pangalengan. Namun, yang menjadi korban yaitu Ai Nengsih (30). Korban tengah mendapatkan pengobatan di klinik ageung di Pangalengan.
"Ada satu korban reruntuhan rumah Ai Nengsih sudah dievakuasi ke klinik pengobatan MA Ageung di Pangalengan," kata Humas Basarnas Bandung, Joshua Banjarnahor via pesan singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lagi assesment sekarang, sedang ngecek wilayah mana saja yang ada kerusakan. Tapi sejauh ini belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa," kata Tata saat dihubungi.
Tata menuturkan berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tidak akan ada gempa susulan. Sehingga, sambung dia, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.
"Kalau ada gempa sebisa mungkin untuk segera keluar rumah menjadi tempat terbuka. Kami tetap akan siaga mengantisipasi benca apapun yang terjadi," ujar dia.
Sebelumnya, Gempa mengguncang Pangalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pusat gempa dengan kekuatan 4,2 skala richter itu berada di 7,25 LS dan 107,54 BT, tepatnya di 7 kilometer arah selatan Kota Pangalengan dengan kedalaman 10 kilometer.
Dalam website resmi BMKG, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, gempa terjadi pagi tadi pukul 06.44 WIB, Minggu (6/11/2016).
"Gempa bumi disebabkan aktivitas sesar lokal yang pada jarak sekitar 2,5 km arah selatan Danau Cileunca Pengalengan," terang Daryono.
Guncangan terasa di Pengalengan, Cibeureum, Purbasari, Kertamanah, Puncakmara, Cicayur, Pasirangin, Santosa, Palima, Dewata, dan Ciheulang. (ern/ern)