Bandung - Sekitar dua ribu sopir taksi di Kota Bandung didampingi sejumlah aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berunjuk rasa menolak keberadaan taksi pelat hitam berbasis aplikasi
online. Mereka bermaksud mengadukan nasib kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Sekitar pukul 10.10 WIB, Rabu (2/11/2016), para sopir taksi tiba di Jalan Wastukancana. Sebelumnya mereka berkumpul lalu berjalan kaki dari Jalan Perintis Kemerdekaan.
 Para pedemo yang bergabung dalam Gabungan Pengemudi Taksi Bandung (GPTB) menolak keberadaan taksi online berpelat hitam. Foto: Avitia Nurmatari |
Semuanya menanggalkan kendaraan roda empatnya. Mereka jalan kaki dengan dipandu satu mobil komando. Setelah itu mereka berhenti di Jalan Merdeka atau tepatnya depan Balai Kota Bandung. Kondisi arus lalu lintas kendaraan yang melintas di Jalan Merdeka tersendat karena demonstran berkumpul di ruas jalan.
Salah seorang orator menyebut sejumlah perwakilan perusahaan taksi konvensional yang ikut aksi kali ini yaitu Rina Rini, Cipaganti, Blue Bird, Primkop AU, Taksi Putra, Gemah Ripah dan lainnya. Aksi demo tersebut membuat Jalan Wastukancana dan Jalan Aceh sempat ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom, para sopir memarkirkan taksinya di sekitaran Jalan Merdeka. Taksi-taksi itu di antaranya Blue Bird, Bandung Metropolitan, Kota Kembang dan Rina Rini.
 Foto: Masnurdiansyah |
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini