Berdasarkan pantauan di lapangan, ribuan orang menyuarakan aksinya dengan mendengarkan setiap orasi dari perwakilan tenaga honorer instansi pendidikan, kesehatan, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), di 14 Kabupaten dan Kota di Jabar.
Koordinator aksi, Engkos Kosasih mengatakan demo ini merupakan bentuk ketidakpuasan hasil audiensi tenaga honorer dengan Pemprov Jabar. Pasalnya, selama ini dalam beberapa kali audiensi Pemprov Jabar tidak pernah memberikan kepastian terkait tuntutan tenaga honor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya gaji tenaga honorer di berbagai intansi di Jabar masih jauh di bawah UMK. Dalam satu bulan, tenaga honorer hanya menerima gaji di bawah Rp 1 juta/bulan. Jumlah itu sangat terbilang minim dibandingkan UMK yang ditetapkan.
"Kami hanya minta disamakan atau setidaknya mendekati. Kami masih jauh sekali dari kata sejahtera. Kami juga tenaga profesional yang seharusnya diperhatikan oleh pemerintah kesejahteraannya," kata dia.
Selain kenaikan gaji, massa juga meminta Pemrov Jabar menambah kuota program tunjangan insentif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tidak hanya itu, Pemprov Jabar juga menambah kuota program tunjungan khusus bagi daerah terpencil dari Kemendikbud.
Massa mulai melakukan aksi sekitar pukul 10.00 WIB. Massa masih berkumpul menunggu hasil audiensi perwakilan massa unjuk rasa dengan anggota DPRD Provinsi Jabar dan Pemrov Jabar. Massa masih akan menduduki Gedung Sate hingga audiensi selesai. (ern/ern)











































