Grand Sharon Bantah Jadi Penyebab Banjir Rumah Warga Cipaganti

Bandung - Pihak Grand Sharon Residance membantah pembangunan yang dilakukan mereka menyebabkan banjir rumah warga di Cipaganti Rahayu Regency. Legal Manager Grand Sharon Residance Rudi Hadijaya menyatakan pengurugan tanah telah sesuai dengan prosedur dan izin yang berlaku.

"Pengurugan tanah kita sudah benar sesuai dengan izin dan kita ikuti prosedur yang berlaku minimalnya 147 cm. Jadi tidak benar kalau banjir itu disebabkan dari pengurugan kami," ujar Hadi saat ditemui detikcom di kantornya, Jum'at (28/10/2016).

Ia pun membantah pernyataan warga Cipaganti yang menyebut Grand Sharon tidak memiliki drainase. Rudi mengklaim telah membuat drainase khusus untuk pembuangan saluran air sejak membangun perumahan tersebut.

"Kami telah memiliki drainase selebar 1 meter yang berdampingan dengan tembok komplek Cipaganti. Justru malah sebaliknya komplek tersebut yang tidak memiliki drainase sendiri," ungkapnya.

Rudi menyatakan drainase yang dimiliki Grand Sharon digunakan untuk membuang air dari kompleks sekitar. "Kami telah mempersiapkan sesuai dengan perencanaan yang telah kami buat untuk menangani pembuangan air, dengan membuat beberapa kanal banjir atau kolam retensi untuk menampung air yang dibuang dari perumahan kami dan perumahan yang lainnya juga," tuturnya.

Berbicara soal banjir, Rudi menyebut air yang menggenang di kawasan perumahan Cipganti sudah terjadi sejak lama jauh sebelum Grand Sharon di bangun. Sehingga pihaknya dengan matang membuat grand design yang lengkap.

"Karena kalau bicara banjir dari dulu sebelum ada perumahan ini di area ini sudah banjir. Jadi persoalannya sekarang adalah bukan masalah banjirnya, tapi mereka mengharapakan tanah yang dibabat oleh kami itu ketinggiannya sama dengan mereka," terangnya.

Malah Grand Sharon menganggap jika saluran pembuangan milik kompleks Ciganti yang tidak memenuhi standar.

"Kami dalam pertemuan terakhir memberikan solusi kepada warga komplek Cipaganti untuk solusi menjelaskan masalah banjirnya. Kita cari solusi waktu itu, karena air datang dari hulu ke hilir dan bermuara di bibir Cipaganti. Karena awalnya grand design dari komplek tersebut terlalu kecil dan tidak terlalu matang," kata dia.

Saat ini pihaknya sedang mencari solusi bersama dengan Pemkot Bandung terkait masalah banjir tersebut. Rencananya pihak Grand Sharon akan membuka kolam penampungan air berukuran besar. Menurut Rudi penanganan banjir harus dilakukan secara bersama.

"Solusi yang sedang kita cari sekarang untuk membuka Raw 23, nanti ditengahnya ada saluran besar untuk menampung saluran air dan ini yang sedang kami bersama dengan Walikota dan kita harapkan segera cepat terealisasi untu mengatasi solusi masalah banjir di rancasari," pungkasnya. (err/err)