Detikcom mencari keberadaan tol air tersebut. Rupanya rumah pompa tersebut berada di perempatan Gedebage. Jika dari arah Jalan Rumah Sakit, posisinya sebelah kiri jalan. Ada pos kecil berukuran sekitar 2x2 meter yang dicat berwarna biru.
Ada sejumlah petugas yang bersiaga di sana. Mereka kemudian menunjukkan dua mesin indikator bahwa pompa tersebut menyala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bawah pos tersebut adalah bak besar yang di dalamnya ada dua mesin pompa. Mesin otomatis akan menyala jika sudah terendam air atau bak penuh.
Foto: Avitia Nurmatari |
Opik, bagian monitoring Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung mengatakan, sejak hujan siang tadi tidak ada kendala dengan pompa. Namun karena debit air yang cukup deras dan hujan tak kunjung berhenti, dua buah pompa tersebut tidak bisa dengan cepat menyurutkan air.
"Kapasitas pompa ini 200 liter per detik. Dari bawah sini dialirkan sekitar 20 meter ke Sungai Cinambo. Lebar pipa 40 centimeter," kata Opik ditemui di lokasi, Jumat (28/10/2016).
Menurut Opik, saat banjir melanda Pasteur dan Pagarsih, Senin (24/10/2016) lalu, kawasan Gedebage tidak banjir karena hujan tidak terus menerus dan debit air tidak begitu besar.
"Kalau sekarang besar sekali dari atasnya. Kapasitas terbatas berlomba dengan debit air," ujarnya.
(avi/ern)












































Foto: Avitia Nurmatari