"Kami tidak terima Ahok melakukan penistaan agama Islam," ucap orator di atas kendaraan komando massa aksi.
Pedemo Ahok ini terdiri elemen pelajar, mahasiswa, santri, pemuda dan akhwat dari puluhan kelompok antara lain Pelajar Islam Indonesia, Tapak Suci, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Pemuda Persis, Pemuda PUI, Pandu Hidayatullah, Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam, Front Mahasiswa Islam, Front Santri Indonesia SMA Darul Hikam, dan SMA Bina Muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intinya, pedemo meminta Mabes Polri yang menangani pelaporan kasus Ahok untuk bersikap tegas dan tidak pandang bulu menindak penista agama. "Hukum jangan tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hukum harus ditegakkan," kata orator lainnya.
Pedemo mendorong Kapolri Jenderal Tito Karnavian memproses Ahok sesuai aturan hukum berlaku. "Ahok sudah minta maaf, kami maafkan. Tapi proses hukum harus tetap berlanjut. Orang yang menistakan agama harus dipenjarakan," ucap sang orator.
Koordinator Aksi Pelajar Islam, Aris Darussalam, meminta aparat penegak hukum serius menangani siapa pun penoda kitab suci alquran yang berpotensi memecah belah kerukunan umat beragama. "Segera tetapkan Ahok jadi tersangka. Tegakan hukum, kata Aris.
Awalnya demonstrans bergerak dari depan Masjid Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah tiba di depan Gedung Sate, mereka menyuarakan aspirasinya secara damai dengan penjagaan ratusan aparat kepolisian. Massa pedemo membubarkan diri pada pukul 14.15 WIB. (bbn/ern)