Endang Supriyatno (42) mengatakan keluarga merasa prihatin dengan kondisi adik iparnya itu. Keluarga sangat mengharapkan kesembuhan Agus.
"Keluarga sangat prihatin dengan kondisi Agus. Kami tidak ingin sebenarnya memperlakukan Agus seperti ini. Makanya kami ingin dia sembuh," kata Endang di rumahnya, Cipicung Girang, Kota Bandung, Senin (17/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut Agus malah beberapa kali melarikan diri dari tempat saat menjalani pengobatan. Sehingga, keluarga cukup kewalahan menghadapinya.
"Agus sering kabur-kaburan. Waktu itu aja di rumah sakit jiwa baru seminggu udah kabur lagi. Tapi untungnya kaburnya malah ke sekitar rumah, jadi enggak lama langsung ketemu," ujar dia.
Setelah mengupayakan sejumlah pengobatan, keluarga memutuskan mulai mengurung Agus pada tahun 2007 silam. Baru pada 2013, kakinya dirantai di belakang rumah. Kondisi ekonomi yang terbatas membuat keluarga kesulitan melanjutkan pengobatan Agus.
Ia menyebut kemarin aparat kewilayahan sudah mengecek secara langsung kondisi Agus. Mereka menjanjikan akan membatu pengobatan Agus hingga sembuh.
"Mudah-mudahan Agus bisa sembuh. Kami kasian melihat Agus menderita seperti ini. Katanya besok dia mau dibawa," kata dia. (err/err)











































