"Saya lihat dia itu dari jam 3 subuh di pelataran masjid, pas saya samperin saya pikir sama bapaknya soalnya tak jauh dari tempat duduk dia ada seorang pria lagi ngelonin anak kecil. Nggak saya tanya," kata Jejen yang juga menjajakan bubur di sekitar masjid di Mapolsek Cisaat.
Baca juga : 2 Bocah SD di Sukabumi Hilang, Ada Dugaan Dijadikan Pengemis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mukanya seperti kebingungan dan cemas, makanya saya ajak ngobrol. Ketika saya tanya-tanya pria yang bersamanya buru-buru pergi sambil membawa anak satu lagi. Saat itu saya gak tau kalau dia itu pelaku penculikan," sambung Jejen
Saat itu bocah Sultan hanya diam menanggapi pertanyaan Jejen yang kemudian membawa Sultan ikut ke pasar untuk belanja keperluan jualan.
"Saya ajak dia ke pasar, nah pas di pasar baru heboh. Banyak yang bilang kalau anak yang saya bawa ternyata ramai diberitakan di televisi sebagai anak korban penculikan. Saya sempat takut lalu minta tolong teman yang di masjid untuk membawa anak ini ke Sukabumi, saya juga takut disangka sebagai pelaku yang culik anak ini," ujarnya.
Sepanjang perjalanan pulang ke Sukabumi, Sultan akhirnya bercerita jika pria yang bersamanya tadi pagi adalah AS sementara anak kecil yang lainnya bernama Farhan (8) teman sepermaiannnya yang juga dibawa AS pada Minggu (9/10).
"Sampai di Sukabumi anak ini minta diantarkan ke Cisaat, karena takut akhirnya saya bawa dulu dia ke kantor Polsek Cisaat untuk melapor penemuan anak ini," tandasnya.
Kapolsek Cisaat Kompol Warsito menyebut Sultan sempat dibawa oleh pelaku menyusuri rel Kereta Api (KA) dari Sukabumi menunju Cianjur. Selama dalam pelarian, Sultan mengaku sering tidur di saung pinggir rel yang berada di daerah Cianjur.. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini