Nenden diketahui melahirkan seorang diri di kontrakannya Kampung Cijeruk RT05/RW08 Desa Lembang Kecamatan Lembang.
"Dia melahirkan sendiri tanpa sepengetahuan keluarga. Dugaan sementara anaknya dibekap sampai tewas. Karena tidak ada tangisan bayi saat itu," kata Kapolsek Lembang, Kompol Widarjo saat dihubungi, Kamis (6/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan sekitar pukul 06.30 WIB, Eri yang baru saja pulang kerja menemukan sang istri tergolek lemas dengan kondisi mengalami pendarahan. Namun, ketika hendak dibersihkan darahnya sang istri menolak.
"Jadi pas mau dibersihin darahnya dia (Nenden) menolak. Mungkin takut ketahuan ada bayi di bawah selimut yang dipakainya," jelas Kapolsek.
Eri yang saat itu khawatir berencana membawa Nende ke rumah sakit. Namun, lagi-lagi Nenden menolak lantaran mengaku hanya efek dari penyakit kista yang dideritanya selama ini.
Meski menolak, sekitar pukul 07.30 WIB, Eri tetap bergegas mencari kendaraan untuk membawa istri ke dokter. Namun sayang saat Eri kembali ke kontrakannya, sang istri sudah tak bernyawa bersama seorang bayi yang tertutupi kain.
"Suaminya selama ini enggak tahu kalau istrinya hamil. Karena selama ini ditutupi dari keluarganya. Makanya dia juga sempat kaget ada bayi di sana," ujar Widarjo.
Menurutnya diduga motif Nenden membunuh anaknya itu lantaran hasil hubungan gelap. Dugaan itu muncul setelah sang anak Septia Tresna (16) kerap melihat ibunya bepergian sendirian keluar rumah.
"Suaminya meski kerja di sekitar lembang kadang jarang pulang. Anaknya beberapa kali menjelaskan ibunya kadang pergi sendiri enggak menjelaskan kemana dan kalau mau dijemput suaminya bilang enggak usah aja," terang Kapolsek.
(ern/ern)