Rekonstruksi Pembunuhan, Guru Olahraga Jatuh Bangun Lawan Preman yang Mengeroyoknya

Rekonstruksi Pembunuhan, Guru Olahraga Jatuh Bangun Lawan Preman yang Mengeroyoknya

Baban Gandapurnama - detikNews
Selasa, 27 Sep 2016 13:36 WIB
Foto: Baban Gandapurnama
Bandung - Sebanyak 35 adegan rekonstruksi kasus pembunuhan Tatang Wiganda, guru olahraga SMP/SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung, diperagakan para pelaku. Dalam rangkaian reka ulang tersebut terungkap bahwa korban melakukan perlawanan sengit saat dikeroyok tiga preman di dekat Terminal Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Tatang jatuh bangun meski akhirnya tersungkur di aspal jalan dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk senjata tajam.

Lantaran luka parah, nyawa Tatang tak tertolong saat mendapatkan tindakan medis di RS Santo Yusup, Kota Bandung. Insiden maut tersebut terjadi pada Senin sore (22/8) lalu.

"Tadi kan lihat sendiri proses rekonstruksi ini. Korban (Tatang) berkali-kali melawan pelaku. Ya seperti film koboi," ujar Kapolsek Kiaracondong Kompol Asral Bakar seusai gelar rekonstruksi di halaman gedung Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Selasa (27/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua dari tiga pelaku serta sejumlah saksi dihadirkan penyidik Polsek Kiaracondong dalam reka ulang ini. Dua pelaku yang sudah ditangkap, Riski Sofyandi Milad dan Herpri Wardi Sibarani, memperagakan seluruh adegan sesuai keterangan berita acara pemeriksaan. Sementara satu pelaku berstatus daftar pencarian orang (DPO) yaitu Ihsan diperankan oleh pemeran pengganti. Korban diperangan oleh salah satu PNS yang berdinas di Polsek Kiaracondong.

Adegan pertama menampilkan tiga pelaku, Riski, Herpi dan Ihsan serta dua rekannya Davis dan Diki menggelar pesta miras di salah satu indekos yang berlokasi di kawasan Sindang Sari. Selanjutnya adegan sewaktu mereka mau melanjutkan menenggak miras dengan cara membeli miras di daerah Cicaheum.

Adegan tiga dan empat atau sebelum berangkat ke Cicaheum, Riski dan Herpri masing-masing memperagakan mengambil pisau lalu menyelipkannya di pinggang. Masuk ke adegan lima, Riski, Herpri, Ihsan dan Davis berangkat menggunakan dua sepeda motor, sementara Diki tidak ikut.

Ihsan memboceng Riski, sedangkan Herpri ikut dibonceng Davis. Ketika dalam perjalanan menuju Cicaheum untuk membeli miras, pada adegan enam, motor dikendarai Riski berada di depan yang diikuti Davis. Adegan tujuh hingga 12, laju motor pelaku beriringan dengan motor korban yaitu Tatang yang baru pulang mengajar, kemudian motor Ihsan bersenggolang dengan motor Tatang. Setelah itu terjadi cekcok mulut antara pelaku dan korban.

Ihsan dan Riski serta korban saling tendang dari atas sepeda motor masing-masing. Mereka dan motornya terjatuh ke aspal jalan. Kemudian pelaku dan korban bangkit.

Adegan 13 hingga adegan 28, perkelahian antara pelaku dan korban tak terhindarkan hingga terjadi pengeroyokan dan penusukan terhadap korban. Di pinggir jalan itu Riski dan Ihsan serta Tatang terlibat adu pukul. Tatang meladeni keduannya.



Lalu pelaku lainnya, Herpri, turun dari motor dan langsung ikut mengeroyok korban. Saat itu pisau yang dibawa Herpri terjatuh. Adanya keributan tersebut, salah satu petugas Dishub Kota Bandung, Juwarna, berusaha melerai. Herpri sempat terpental ke belakang ketika korban menendangnya.

Sadar kondisi perkelahian tak seimbang, Tatang menghindar ke arah Antapani. Namun pelaku masih mengejar korban. Adu pukul kembali berlanjut. Tatang melakukan perlawanan dengan tangan kosong terhadap Riski dan Ihsan. Lalu Herpri berlari sambil membawa batu ke arah belakang korban.

"Saya pukul korban di bagian kepala dan pundak korban," ucap Herpri yang memakai kaus tahanan.

Tatang tertunduk setelah dihantam batu. Setelah itu, Herpri kabur. Keberingasan pelaku lainnya belum usai. Ihsan melayangkan helem hitam ke kepala Tatang. Korban pun tersungkur.

Riski tiba-tiba menendang korban yang kondisinya terlentang di aspal jalan. "Nah, korban bangkit berdiri. Dia melawan saya," ucap Riski saat memperagakan adegannya.



Ketika Tatang berdiri, Riski mengeluarkan pisau dari balik bajunya. Secara beringas, Riski menghujamkan pisau ke paha kiri korban hingga keluar darah. Tatang rupanya terus melawan sambil menendang Riski.

"Saya tusuk perut korban," ujar Riski.

Tatang kesakitan. Tubuhnya mengeluarkan banyak darah. Korban roboh dan tergeletak.

Adegan 29 hingga 35 Riki dan Ihsan kabur meninggalkan Tatang yang bersimbah darah. Herpri yang hendak menghampiri motor Ihsan yang menunggu di motor langsung disergap warga dan dua petugas Dishub Bandung, Ade Tatang Rustandi dan Ujang Somantri. Herpri langsung diserahkan kepada polisi yaitu Brigadir Taufik Angga Pamungkas yang tengah bertugas di Pos Gatur Lantas di Teminal Cicaheum.

Salah satu polisi lainnya, Aiptu Dharmawan bersama seorang warga mengangkat dan membawa Tatang ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Tatang mengembuskan napas terakhirnya di RS Santo Yusup. Tidak lama kemudian, Riski dibekuk polisi.

"Jadi motif kasus ini karena pelaku tak terima saat motornya senggolan dengan korban. Pelaku dan korban ini tidal saling mengenal," ucap Asral.

Hasil rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas penyidikan sebagai tahap pertama ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung. Bila sudah lengkap menurut jaksa, kemudian polisi melimpahkan berkas dan tersangka sebagai tahap kedua kepada Kejari Bandung.

Polisi kini terus memburu Ihsan. "Satu pelaku lagi DPO. Kami masih mengejarnya," ujar Asral. (bbn/err)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads