Khusus dalam rangka merayakan ulangtahun kota yang dipimpinnya, pria yang karib disapa Emil itu berangkat ke Pendopo menggunakan bus Bandros (Bandung Tour On Bus).
Emil didampingi ajudannya, memilih rute Jalan Riau-Jalan Merdeka, Jalan Tamblong, Jalan Asia Afrika, Jalan Kepatihan hingga tiba di Jalan Dalemkaum, rumah dinasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kang Emil," sapa warga yang berdiri di Jalan Riau. Kemudian dibalas dengan lambaian tangan.
Juga saat melintas di Jalan Merdeka, sekelompok anak SD memanggilnya. "Pak Ridwan Kamil," teriak mereka.
Bus Bandros melaju dengan pengawalan mobil patwal di depan dan belakang bus. Saat tiba di Jalan Kepatihan, Emil mengerenyitkan dahinya melihat banyaknya becak dan PKL di pinggir jalan.
"Coba hitungin itu becak ada berapa," pinta Emil kepada ajudannya. Posisi becak berada di sebelah kanan bus.
Sementara mata Emil menghitung deretan PKL yang berada tepat di sampingnya.
Emil tak menegur langsung dengan lisan. Ia hanya menunjuk jarinya kepada pedagang 'bandel' tersebut. Ada lebih dari 10 PKL yang terhitung.
"Duh Satpol PP teh, kumaha," keluh Emil melihat pemandangan tersebut. (avi/err)