Kasihan Pak Ono, Veteran Kota Bandung yang Hidup Miskin di Pinggiran Stasiun

Kasihan Pak Ono, Veteran Kota Bandung yang Hidup Miskin di Pinggiran Stasiun

Avitia Nurmatari - detikNews
Jumat, 09 Sep 2016 10:45 WIB
Pak Ono yang kini berusia 88 tahun. Foto: Avitia Nurmatari
Bandung - Semangat Ono masih menggebu. Ingatannya cukup kuat, namun tubuhnya tak bisa menutupi betapa lelah dan rapuhnya mantan veteran Kota Bandung itu.

Pak Ono tinggal di pemukiman kumuh, Jalan Stasiun Timur, Kota Bandung. Lokasinya dekat dari Stasiun Bandung. Lelaki berusia 88 tahun ini tinggal bersama dengan anak, cucu dan cicitnya. Jumlahnya hampir 14 orang. Mereka tinggal berbagi tempat pada bangunan sempit ukuran sekitar 4 x 7 meter.

Karena usia, Ono sering sakit-sakitan. Untuk menggerakan kakinya saja sulit. Pendengaran terbatas. Ia hanya bisa duduk dan terbaring. Begitu setiap hari.
Bau pesing menyeruak di kediamannya. Maklum saja, Ono sudah kesulitan untuk bergerak ke kamar mandi umum yang berada di luar rumahnya. Penghasilannya sebagai veteran tak selalu bisa disisihkan untuk membeli popok sekali pakai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, raut wajahnya sumringah saat detikcom mengunjungi kediamannya, Jumat (9/9/2016). Ia senang ada yang menengoknya. Putri pertamanya, Rohayati (54), menyempatkan waktu berbicang.
Ono sesekali ikut menyaut saat obrolan terdengar olehnya. "Bapak sudah sering ke rumah sakit, karena faktor usia, komplikasi. Kalau berobat memang ada askes, tapi kami kesulitan saat akan membawa bapak ke rumah sakit," ujar Rohayati.

Setiap berangkat ke rumah sakit, Ono digendong oleh anak atau cucunya. Kemudian dibawa ke rumah sakit dengan menyewa angkutan umum. Tentu biayanya tidak murah. Rohayati berharap Pemkot Bandung memberikan bantuan berupa fasilitas kesehatan untuk ayahnya itu.
"Kepinginnya ada bantuan ambulans dari pemerintah. Kasihan bapak kalau harus digendong dan pakai angkutan umum terus," ucap Rohayati.

Semasa menjadi pejuang, Ono mengawal tanah air melebihi keluarganya. Bahkan Ono bercerita saat istrinya akan melahirkan anak pertama, ia mendapat panggilan tugas dan pergi untuk membela negara. Kini saat masa tuanya, Pak Ono hidup tak berkecukupan di pemukiman kumuh. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads