"Kita sudah siapkan semuanya baik sarana dan prasarananya untuk kedatangan kontingen dari luar daerah yang pakai jasa kereta api," ucap Kepala Humas PT KAI Daop 2 Bandung Franoto Wibowo saat dihubungi detikcom, Selasa (6/9/2016).
Menurut dia, Daop 2 Bandung menyiapkan dua ruangan khusus untuk menerima kedatangan para atlet tersebut saat mereka tiba di Stasiun Kereta Api Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Franoto menyampaikan para atlet masih menggunakan layanan kereta api reguler. Namun pihaknya akan mempersiapkan gerbong khusus jika ada permintaan dari kontingen atlet PON. Kebanyakan mereka yang datang melalui stasiunberasal dari dari wilayah Timur pulau Jawa.
"Jumlahnya diprediksi ada sekitar 500 atlet dan ofisial. Kalau rombongan yang pakai kereta seperti dari daerah Jatim, Jateng, Yogyakarta juga," ucapnya.
Tak hanya itu pihaknya pun telah menerima konfirmasi yang menggunakan layanan jasa kereta api dari beberapa daerah luar pulau Jawa. "Ada juga konfirmasi dari Aceh, Sulawesui Tengah, sama Bengkulu," kata Franoto.
Kepala PT KAI Daop 2 Bandung Saridal menuturkan akan meningkatkan lagi pelayanan bagi para penumpang, khususnya menjelang pelaksanaan PON. Para atlet diperkirakan tiba di Kota Bandung pada 11 September 2016.
"Kita rencanakan untuk merapikan kawasan selatan untuk para penumpang. Jadi begitu yang dari luar Kota Bandung masuk kesini tidak terlihat acak-acakan makanya harus di tata," ujarnya.
Kontribusi dilakukan Daop 2 Bandung ini takl lain untuk menyukseskan even olahraga nasional tersebut. Perawatan beberapa fasilitas dan penataan di kawasan Stasiun Bandung berlangsung selama 10 hari. "Karena itu (PON) hajat kita juga, kan di Jawa Barat, makanya kita dukung. Kita tata untuk meningkatkan pelayanan," ucap Saridal.
Dia menambahkan, pihaknya menyediakan lahan parkir yang cukup luas untuk menampung bus atlet. "Lahan parkir yang kita siapkan berada di sebelah selatan stasiun atau bekas bangunan yang ditertibkan beberapa waktu lalu. Lahan parkir ini bisa menampung sebanyak 100 unit bus besar. Karena kalau parkir apalagi untuk PON semrawut kapan kota ini jadi kota metropolitan," tutur Saridal. (bbn/bbn)











































