Pamerkan Belasan PSK Cantik, Begini Modus Prostitusi Online 'Bandung Agency'

Pamerkan Belasan PSK Cantik, Begini Modus Prostitusi Online 'Bandung Agency'

Baban Gandapurnama - detikNews
Kamis, 01 Sep 2016 12:53 WIB
Kedua muncikari prostitusi online 'Bandung Agency'. Foto: Baban Gandapurnama
Bandung - Dua muncikari inisial MIR (21) dan NNU (25) mengaku sudah satu tahun melakoni praktik prostitusi online. Mereka kompak memamerkan dan menawarkan belasan wanita pekerja seks komersial (PSK) berparas cantik kepada pria hidung belang asal kota-kota besar di Indonesia. Seperti apa modus dikendalikan sindikat prostitusi 'Bandung Agency' menjaring konsumen di jagat maya?

Bisnis gelap dijalankan MIR dan NNU memanfaatkan media sosial berupa Twitter dengan mengelola satu akun. "Modus muncikari 'Bandung Agency' ini menerima pembayaran uang muka antara 500 ribu rupiah hingga satu juta rupiah dari konsumen. Setiap konseumen wajib menjadi member. Setelah uang muka atau duit pendaftaran ditransfer konsumen, muncikari memberikan nomor WhatsApp dan PIN BBM milik wanita panggilan," kata Wadir Reskrimsus Polda Jabar AKBP Diki Budiman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (1/9/2016).

Selain itu, muncikari mengirimkan foto-foto wajah PSK kepada member. Setelah ada kesepakatan antara konsumen dan PSK, transaksi selanjutnya atau sisa pembayaran dilakukan di tempat penginapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sisa pemabayaran diserahkan dari tamu ke PSK. Lalu PSK itu memberikan komisi kepada muncikari sebesar 30 persen," ucap Diki.
Barang bukti dan foto-foto PSK terlibat prostitusi online. Foto: Baban Gandapurnama.
Berdasarkan pengakuan kedua tersangka, kata Diki, sedikitnya 19 wanita panggilan bergabung 'Bandung Agency'. Para PSK ini berdomisili di Kota Bandung yang siap berkencan dengan pria hidung belang dari berbagai kota di Indonesia.

"Wanita panggilan itu berusia 19 hingga 25 tahun. Muncikari menyediakan wanita panggilan level menengah bawah dengan tarif kisaran 1 juta rupiah hingga lima juta rupiah untuk sekali kencan," kata Diki.

Bisnis esek-esek ini merambah Bandung, Bali, Jabodetabek, Jambi, Malang, Medan, Kalimantan, Surabaya, Purwokerto dan Yogyakarta. Pada pertengahan Agustus 2016 lalu, personel Ditreskrimsus Polda Jabar membongkar praktik prostitusi online sindikat 'Bandung Agency'. Polisi sukses meringkus MIR dan NNU di Kota Bandung.

"Kami masih terus mendalami penyelidikan. Sebab, muncikari di Bandung ini memiliki agen dan wanita panggilan lainnya di Surabaya dan Jakarta," ucap Diki. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads