Hal tersebut seperti terlihat pada Minggu (21/8/8) malam ini. Warga yang berkumpul di lapangan yang terletak di depan Gedung Sate tersebut tampak berlari-lari kecil agar tak ketinggalan moment.
Tepat pukul 19.00 WIB, air terlihat keluar dan seakan menari mengikuti irama musik yang khas tanah Pasundan. Terdengar suara suling, kendang, kecapi, gamelan, dan musik tradisional lainnya, dipadukan dengan musik modern, menambah suasana menjadi semakin hangat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air mancur ini berlenggak-lenggok mengikuti alunan musik dengan rentan waktu antara tiga sampai empat menit. Jika musik pelan maka ketinggian air ikut merendah, sebaliknya jika ritme musik kencang maka air semakin tinggi. Antara lubang yang satu dengan lubang lainnya silih berganti menghempaskan air ke atas, tentu saja air yang keluar mengikuti ketukan musik.
![]() |
"Enggak tahu kalau ada air mancur di sini (Lapangan Gasibu), taunya kan yang di depan kantor polisi itu (Polrestabes Bandung). Ternyata di sini ada juga, lebih bagus pakai musik," kata Anne saat sibuk berselfie dengan latar belakang air mancur, Minggu (21/8).
Air mancur menari buatan Jerman tersebut dibangun dengan biaya Rp 6,5 miliar, termasuk teknologi yang menyertainya. Gemerlap cahaya lampu biru, merah, kuning, hijau, merah muda, membuat warga tak henti berdecak kagum dan bertepuk tangan. Air mancur menari baru akan benar-benar rampung pengerjaannya pada 19 September 2016 mendatang.
"Bagus banget baru kali ini di tengah kota ada air mancur keren banget, " ujar Anne menambahkan.
Kabid Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Boy Iman Nugraha mengatakan, air mancur di Lapangan Gasibu tersebut merupakan air mancur terbesar, tertinggi dan tercanggih di Kota Bandung. Lapangan ini direvitalisasi oleh Pemprov Jabar dengan menghabiskan dan Rp 16,9 miliar dari anggaran tahun 2014. Sisanya ditambah dari anggaran tahun 2016 Rp 9,5 miliar. Ditambah dari dana CSR BJB sebesar Rp 7 miliar.
"Air mancur ini bisa menari, dan semprotan airnya sangat tinggi sampai dua meter sampai enam meter terdiri dari 62 lubang," ujar Boy saat ditemui di Lapangan Gasibu belum lama ini.
![]() |
"Selama menyala dan menari mengikuti iringan musik. Jadi pokoknya pertunjukan akan lebih indah kalau disaksikan malam hari," ucapnya. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini