Belum Ada Solusi, Ribuan Driver Go-Jek Bandung Raya Ancam Berhenti Massal

Belum Ada Solusi, Ribuan Driver Go-Jek Bandung Raya Ancam Berhenti Massal

Mukhlis Dinillah - detikNews
Jumat, 19 Agu 2016 16:19 WIB
Driver Go-Jek di Bandung Raya meminta manajemen pusat kembali menaikan tarif angkut perkilometer dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.500Foto: Mukhlis Dinillah
Bandung - Ribuan driver Go-Jek se-Bandung Raya mengancam bakal berhenti massal jika tuntutan kenaikan tarif angkut per kilometer tidak direalisasikan oleh manajemen PT GO-JEK Indonesia. Bahkan mereka berniat hijrah ke aplikasi ojek milik pihak lain.

Hal itu disampaikan Panglima Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR) Ian Restu Langit saat berunjuk rasa di depan Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (19/8/2016). Ancaman itu akan direalisasikan pada Kamis (24/8) mendatang.

"Kalau tidak ada kejelasan setelah kami unjuk rasa nanti hari Senin di Jakarta, kita akan pindah massal ke aplikasi lain asli Bandung," kata Ian di lokasi demo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, pihaknya masih memberikan waktu kepada PT GO-JEK Indonesia untuk memberikan solusi terbaik. Salah satunya dengan meminta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengakomodir dan memfasilitasi tuntutan para sopir ojek online tersebut.

"Kami ingin Pa wali (Ridwan Kamil) betul-betul menampung dan mengakomodir tuntutan kami. Lalu menyampaikannya kepada manajemen pusat," ucap Ian.

Ia mengatakan aksi unjuk rasa ini merupakan kedua kalinya setelah managemen PT GO-JEK Indonesia mengeluarkan tarif baru beberapa waktu lalu. Setelah aksi pertama belum ada solusi.
Para driver memberikan waktu kepada PT GO-JEK Indonesia untuk memberikan solusi terbaik. Foto: Mukhlis Dinillah.
Tuntutan yang disampaikan para pengemudi Go-Jek yaitu manajemen pusat kembali menaikan tarif angkut per kilometer dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.500. Sebab, sambung dia, tarif baru sangat merugikan para driver.

"Kalau tetap dengan tarif saat ini, sama saja kami dianggap sapi perah. Lebih baik kami pindah kalau harganya tetap segini," ujar Ian sambil menambahkan jumlah driver Go-Jek di Bandung Raya mencapai 10 ribu orang.

Korwil HDBR Cimahi Miftah mengatakan sudah setuju dengan rencana berhenti massal sebagai upaya terakhir jika tuntutan mereka tidak terealisasi. Pasalnya, jika bertahan dengan kondisi ini sangat tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Kalau dengan tarif saat ini sagat tidak menguntungkan, lebih baik keluar sekalian. Tapi kami juga tidak mau gegabah, masih berusaha memperjuangkan nasib kami di Go-Jek," tutur Miftah.

Massa sopir Go-Jek berdemonstrasi sejak pukul 14.00 WIB. Mereka bubar secara tertib pada pukul 15.30 WIB. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads