"Sejak 2014 kita sudah menyiapakn strategi kreatif untuk menjaga kualitas pekerja di daerah Jabar. Profesional dan keahlian para pekerja yang berada di wilayah lokal akan terus ditingkatkan. Mau tidak mau itu," ujar Kadisnakertrans Jabar Ferry Sofwan Arif kepada wartawan saat ditemui di Sindang Reret, Kota Bandung, Kamis (11/8/2016).
Ferry mengungkapkan, konsep ke depan yang harus ditempuh dalam mengantisipasi para pekerja warga negara asing yang masuk Jabar, pihaknya mengadakan tahap seleksi. Regulasi khusus, menurut dia, harus diterapkan agar dapat memperkuat persaingan para pekerja lokal dengan asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk para pekerja lokal di Jabar, sambung Ferry, pihaknya telah mempersiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki oleh Pemprov Jabar. Kelak setelah mengikuti pelatihan itu pekerja lokal siap bekerja di beberapa negara di Asia.
"Kita (Pemprov) memiliki BLK, untuk mempersiapkan para pekerja yang mau bekerja di luar yang jadi tujuan MEA," ucapnya.
Hanya saja BLK yang dimiliki oleh pihaknya hanya ada satu, itupun letaknya berada di Bekasi. Ferry ingin BLK diperbanyak dan dibangun di seluruh tingkat Kabupaten/Kota. Hal ini ia nilai penting guna menunjang kesiapan para pekerja untuk bisa mengembangkan program keahlian kreatif mereka yang akan dikirim ke luar negeri.
"Jadi ini (BLK) sangat perlu. Bisa melihat kualitas dan klasifikasi pekerja yang nanti akan dikirim ke luar negeri untuk bekerja disana. Bukan hanya bersaing di dalam negeri saja mereka juga harus siap bersaing dengan tenaga kerja asing lainnya," tutur Ferry. (bbn/bbn)