Wacana Full Day School, Wagub Deddy: Kaji Dulu dari Berbagai Perspektif

Wacana Full Day School, Wagub Deddy: Kaji Dulu dari Berbagai Perspektif

Masnurdiansyah - detikNews
Selasa, 09 Agu 2016 15:28 WIB
Wagub Jabar Deddy Mizwar. Foto: Rengga Sancaya
Bandung - Wacana sekolah seharian penuh atau full day school diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy. Rencana itu memicu kontroversi di tengah masyarakat. Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar meminta adanya kajian berbagai sudut pandang sebelum konsep tersebut bergulir.

"Sekolah di Jabar memiliki kultur berbeda dengan daerah lain. Tinggal dibahas saja, barangkali ada benarnya. Dikaji oleh yang ahli (pendidikan) karena saya kan bukan ahlinya, tapi pasti ada maksud baiknya itu. Kaji dari berbagai perspektif," ucap Deddy di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (9/8/2016).

Kultur yang dimaksud Deddy ialah sekolah yang berada di Jabar memiliki kebijakan pemakaian ruangan kelas di pagi hari untuk pelajaran agama dan siang hingga sore harinya dipakai untuk kelas reguler.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pagi itu diniah, kelas-kelas dipakai buat belajar agama. Makanya dari SD sampai SMP tidak ada namanya sekolah sore. Jadi dipakai untuk belajar mengaji," kata Deddy.

Perlunya pembahasan lebih lanjut tentang wacana full day school, sambung dia, karena setiap daerah pasti memiliki kultur pendidikan berbeda. Sehingga hal itu menjadi bahan pertimbangan jika ingin menerapkan wacana tersebut ke seluruh pendidikan di Indonesia.

"Kultur ini yang perlu dipertimbangkan di setiap daerah kalau ingin diberlakukan secara nasional," ujar Deddy.

Kepala Dinas Pendidikan Jabar Asep Hilman menyebutkan sejumlah SD dan SMP yang menyebar di Jabar telah menerapkan sistem sekolah seharian penuh. Penerapannya berada di sekolah asrama atau boarding school.

"Akan sulit kalau ini diterapkan di sekolah umum, karena harus disipakan infrastruktur dan budaya sekolahnya," kata Asep.

Menurut Asep, konsep disampaikan Mendikbud Muhajir Effendy tersebut sangat bagus. Namun hal yang harus diingat, kata Asep, yakni para siswa memiliki batas kemampuan saat belajar dalam waktu penuh. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads