Wagub Deddy Risau Peredaran Narkotik Sasar Anak

Wagub Deddy Risau Peredaran Narkotik Sasar Anak

Masnurdiansyah - detikNews
Selasa, 09 Agu 2016 12:58 WIB
Wagub Jabar Deddy Mizwar saat peringatan Hari Anti Narkotik Internasional (HANI) di Gedung Sate. Foto: Masnurdiansyah
Bandung - Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar khawatir terhadap perkembangan anak dan remaja saat ini. Sebab penyalahgunaan narkoba sudah merambah kalangan para penerus bangsa.

Deddy menyebut ada sekitar 4 juta orang di Indonesia termasuk Jawa Barat yang menggunakan barang haram tersebut. "Sekitar 2,2 persen orang Indonesia menggunakan narkoba mau itu orang yang pakai secara teratur dan juga pecandu. Artinya ini sebuah ancaman bagi negara kita," ujar Deddy saat ditemui di Gedung Sate usai melaksanakan peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tingkat Provinsi Jawa Barat, Selasa (9/8/2016).

Ia menyebut ada sekitar 44 narkoba jenis baru yang tersebar di berbagai pelosok negeri ini. Sebagian jenis narkoba jenis baru belum tersentuh ranah hukum. Tentu pemerintah harus bekerja keras menanganinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari laporan badan penanggulangan narkoba dunia itu ada sekitar 643 narkoba jenis baru yang beredar di seluruh dunia. Kalau dari Badan Narkotik Nasional catatannya narkoba yang masuk ke Indonesia ada 44 narkoba jenis baru, ini hampir seluruhnya belum tersentuh oleh hukum," tutur Deddy.

Berdasarkan catatan organisasi dunia yang membidangi jenis kejahatan peredaran narkotik, Deddy menyebut ada sekitar 246 juta orang yang menggunakan zat berbahaya ini. Artinya ada sekitar 5,2 persen populasi masyarakat di dunia menggunakan narkoba.

Deddy risau karena peredaran narkoba menyasar generasi bangsa. "Pengguna narkoba itu banyak yang pakai dari usia 15 tahun sampai 54 tahun. Karena persoalan komunikasi yang kurang di rumah tangga menyebabkan anak-anak mencoba narkoba. Ini harus dilawan bersama-sama jangan pemerintah sama aparat penegak hukum saja, masyarakat juga harus melawan," tuturnya.

Akibat dari peredaran narkoba, Deddy mengungkapkan, potensi kerugian negara sebesar Rp 63 triliun. Secara keseluruhan jumlah tersebut ternyata digunakan untuk melakukan bisnis transaksi jual beli narkoba yang diselundupkan. "Jadi upaya pencegahan itu lebih baik. Listen first upaya keluarga untuk mendengarkan anak-anak adalah hal utama agar anak-anak tidak mencoba narkoba," kata Deddy. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads