Deddy menyebut ada sekitar 4 juta orang di Indonesia termasuk Jawa Barat yang menggunakan barang haram tersebut. "Sekitar 2,2 persen orang Indonesia menggunakan narkoba mau itu orang yang pakai secara teratur dan juga pecandu. Artinya ini sebuah ancaman bagi negara kita," ujar Deddy saat ditemui di Gedung Sate usai melaksanakan peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tingkat Provinsi Jawa Barat, Selasa (9/8/2016).
Ia menyebut ada sekitar 44 narkoba jenis baru yang tersebar di berbagai pelosok negeri ini. Sebagian jenis narkoba jenis baru belum tersentuh ranah hukum. Tentu pemerintah harus bekerja keras menanganinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan organisasi dunia yang membidangi jenis kejahatan peredaran narkotik, Deddy menyebut ada sekitar 246 juta orang yang menggunakan zat berbahaya ini. Artinya ada sekitar 5,2 persen populasi masyarakat di dunia menggunakan narkoba.
Deddy risau karena peredaran narkoba menyasar generasi bangsa. "Pengguna narkoba itu banyak yang pakai dari usia 15 tahun sampai 54 tahun. Karena persoalan komunikasi yang kurang di rumah tangga menyebabkan anak-anak mencoba narkoba. Ini harus dilawan bersama-sama jangan pemerintah sama aparat penegak hukum saja, masyarakat juga harus melawan," tuturnya.
Akibat dari peredaran narkoba, Deddy mengungkapkan, potensi kerugian negara sebesar Rp 63 triliun. Secara keseluruhan jumlah tersebut ternyata digunakan untuk melakukan bisnis transaksi jual beli narkoba yang diselundupkan. "Jadi upaya pencegahan itu lebih baik. Listen first upaya keluarga untuk mendengarkan anak-anak adalah hal utama agar anak-anak tidak mencoba narkoba," kata Deddy. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini