Yayasan Margasatwa Tamansari menyangkal telah menelantarkan satwa-satwa di Kebun Binatang Bandung. Selama ini pengelola sudah memenuhi kebutuhan ratusan satwa di areanya.
"Tidak benar itu (satwa kelaparan). Itu kacamata mereka (LSM pencinta satwa) saja. Kita mencukupi pakannya setiap hari," kata Humas Kebun Binatang Bandung Sudaryo melalui pesan singkat, Jumat (29/7/2016).
Dia menegaskan, pengelola secara maksimal melakukan perawatan satwa di Kebun Binatang Bandung. Bahkan pemeriksaan kesehatan hewan juga rutin dilakukan oleh dokter hewan dari Taman Safari.
"Setelah ada peristiwa kematian salah satu satwa (gajah bernama Yani), kita terus berbenah," ujarnya
Sudaryo mengakui LSM Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group yang menuntut ditutupnya Kebun Binatang Bandung memang pernah menawarkan bantuan pakan hewan berupa buah-buahan. Namun, dia menjelaskan, pengelola masih mampu memberi makan satwa-satwa.
"Mereka menghubungi kami beberapa hari lalu mau memberi buah-buahan dan papan pengumuman agar pengunjung tidak memberi makan. Saya katakan kami masih mampu membeli dan memberi makan. Saya katakan, terima kasih atas perhatiannya," tutur Sudaryo.
![]() |
Belasan pecinta satwa mengatasnamakan LSM Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group berujuk rasa di depan Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (29/7/2016). Mereka menuding pengelola yaitu Yayasan Margasatwa Tamansari tidak mengurus satwa secara baik.
Aktivis tersebut mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengambil alih pengelolaan Kebun Binatang Bandung. Menanggapi permintaan LSM Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan pihaknya tak memiliki kewenangan mengelola Kebun Binatang Bandung. (bbn/bbn)