Salah satunya kios penjual kaset pita bekas. Meski terbilang kuno, namun hingga saat ini masih ada peminatnya. Bahkan peminatnya datang dari beragam kalangan.
Seorang pemilik kios kaset pita, Oding Turiat (75) mengatakan meski keberadaan kaset pita sudah tergerus zaman, namun peminat terhadap barang yang pernah digandrungi hingga tahun 2000an tidak hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang masih cukup banyak yang datang cari lagu-lagu lama. Soalnya kalau di toko-toko udah sulit nyarinya," kata Oding saat ditemui di kiosnya, Rabu (27/7/2016).
Oding saat ini memiliki puluhan ribu kaset pita beragam aliran musik dari musisi era 80-an hingga 90-an. Baik musisi asal Indonesia maupun barat. Semua tertata rapih di beberapa kardus dan rak buatan.
![]() |
"Kaset-kaset ini saya dapet dari perusahaan rekaman, kolektor dan masyarakat yang jual ke saya," ujarnya.
Menurut Oding, masih bertahannya kaset pita ditengah zaman yang serba canggih dan praktis ini tak lain dari segi kualitas. Kaset pita, sambung dia, lebih memiliki suara yang bagus dan tidak mudah rusak
Jika dibandingkan dengan VCD dan DVD zaman sekarang, kaset pita masih unggul. Sebab, sambung dia, VCD dan DVD yang beredar di pasaran kerap kali merupakan barang bajakan.
![]() |
Oding mengaku menjual setiap kaset miliknya dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kaset. Harga tersebut tergantung jenis dan kondisi kaset. Namun, dipastikan kaset yang dijual masih berfungsi.
"Kebanyakan sih pembeli nyari kaset lagu-lagu zaman dulu Indonesia. Misalnya Koesploes, Panbers sampai Sheila on Seven," ucap Oding. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini