"Korban ada 65 KK. Mereka semua warga saya," ucap Kepala Desa Arjasari Rosiman saat dikonfirmasi detikcom via telepon, Selasa (26/7/2016).
Dia berkisah soal awal beredarnya kartu palsu BPJS Kesehatan di daerahnya tersebut. Menurut Rosiman, dua orang masing-masing pria inisial S dan wanita inisial D pernah mendatangi sejumlah warga Arjasari pada September 2015 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosiman menyebut para warga di daerahnya tertarik mendaftar sebagai calon peserta BPJS. Dua orang tersebut, sambung dia, mampu menarik animo masyarakat untuk mendaptkan kartu BPJS Kesehatan.
"Waktu itu, si pria pakai dasi dengan gaya diplomasi yang hebat sehingga mampu meyakinkan masyarakat," ucap Rosiman.
Setelah kartu tersebut jadi, sekitar Oktober 2015 lalu, barulah warga tersadar jika kartu yang dimilikinya ternyata palsu. Terungkapnya setelah salah satu warganya yang hendak berobat ditolak pihak rumah sakit.
"Kami sudah laporkan kasus ini ke Polres Bandung," ujar Rosiman. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini