Soal kartu palsu BPJS Kesehatan disampaikan Kepala Desa Arjasari Rosiman. Dia menjelaskan, pada Oktober 2015 lalu, warga desa tersebut resah lantaran kartu asuransi itu ternyata palsu. Terungkapnya kartu palsu BPJS Kesehatan itu setelah salah satu warga Desa Arjasari yang hendak berobat ke rumah sakit ternyata kartunya terdaftar dalam aplikasi BPJS resmi.
"Saat berobat itu warga saya ditolak pihak rumah sakit, ya karena kartunya tidak terdaftar. Kartunya palsu begitu katanya," ucap Rosiman via telepon, Selasa (26/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Modusnya sama seperti kejadian di Padalarang. Mereka (pelaku), satu pria dan satu wanita, menawarkan kepada warga saya untuk pembuatan kartu BPJS Kesehatan," ucap Rosiman. (bbn/bbn)