Santoso Tewas, Kapolda Jabar Perintahkan Anggotanya Tetap Waspada

Santoso Tewas, Kapolda Jabar Perintahkan Anggotanya Tetap Waspada

Masnurdiansyah - detikNews
Rabu, 20 Jul 2016 13:32 WIB
Kapolda Jabar Irjen Bambang Waskito. Foto: Baban/detikcom
Bandung - Polda Jabar tetap waspada terhadap segala ancaman kejahatan teroris. Meski pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso, dan seorang anggotanya, Mukhtar, tewas, tak lantas membuat keamanan di seluruh wilayah Jabar mengendur. Jajaran kepolisian terus bersiaga terhadap segala tindakan radikalisme.

"Sekarang ini teroris tidak pandang bulu. Kita tidak tahu kapan teror akan terjadi, yang jelas anggota di lapangan harus tetap siaga," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (20/7/2016).

Jenderal bintang dua ini tak menampik jika sasaran ancaman teror saat ini mengarah kepada institusi kepolisian. Dia tak ingin peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada bulan puasa lalu terjadi di wilayahnya. Bambang menyatakan pihaknya tetap menjaga keamanan agar situasi di Jabar tetap kondusif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Arahan saya anggota tetap waspada. Kita tidak ingin kejadian seperti di Solo," kata Bambang.

Dia menjelaskan, kesiapan personel di lapangan harus tetap ditingkatkan. Selain itu, memperketat pintu masuk setiap markas polisi, termasuk pengawasan wilayah objek vital seperti kantor pemerintahan, bank, dan tempat keramaian masyarakat. "Harus berhati-hati dan lebih selektif memeriksa setiap orang yang datang," kata Bambang.

Sesuai dengan instruksi dari Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian agar seluruh Kapolda se-Indonesia beserta jajaran peka terhadap wilayahnya masing-masing. Karena kasus terorisme menjadi atensi utama pihak kepolisian.

"Saya imbau Babinkamtibmas kalau ada orang-orang yang mencurigakan segera dilaporkan supaya kami lebih efektif dalam hal mengawasi," ucapnya.

Sejauh ini dia mengklaim situasi Jabar tetap kondusif. "Jabar masih aman," ujar Bambang menegaskan.

Satgas Tinombala menembak mati teroris yang paling dicari di Indonesia, Santoso. Meski Santoso sudah tewas, sel teroris tak sepenuhnya hilang di Indonesia. Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (19/7), menjelaskan bahwa Santoso bukanlah tokoh utama gerakan terorisme di Indonesia. "Ada beberapa sel-sel kecil ya. Ada beberapa sel yang lain yang ada di Jawa kemudian di Bima masih ada. Santoso itu yang paling utama kan di Sulteng," ucap Tito. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads