Bandung - Warga Kompleks Perumahan Angkatan Darat (KPAD) Gegerkalong, Kota Bandung, membuat barikade sebagai bentuk penolakan penertiban rumah yang akan dilakukan Kodam III Siliwangi. Sebanyak 39 rumah menjadi target eksekusi oleh pihak Kodam III Siliwangi.
Pada Selasa siang (19/7/2016), warga setempat yang dibantu sekelompok orang dari LSM memblokir akses jalan masuk menuju KPAD yang berlokasi di Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
Mereka memblokade dengan menaruh ban di tengah jalan. Selain itu, pihak LSM setempat yang turut mengawal warga penolak eksekusi rumah, melakukan aksi bakar ban bekas mobil di tengah jalan masuk ke KPAD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah-rumah tersebut diklaim sebagai rumah pribadi, namun Kodam III Siliwangi secara tegas menyebutkan rumah-rumah tersebut ialah milik negara yang harus dikembalikan ke negara untuk digunakan sesuai aturan dan fungsinya.
Pantauan detikcom di lapangan, para warga yang keukeuh menolak penertiban tampak membagikan selebaran kertas putih berukuran A4 kepada pengendara roda dua dan empat yang melintas. Isi tulisannya yakni, 'Kami Adalah : Warga yang taat hukum, undang-undang dan peraturan pemerintah karena kedudukannya lebih tinggi dari surat surat keputusan maupun surat perintah TNI'.
 Warga KPAD Gegerkalong bersiap mengadang petugas eksekusi. Foto: Masnurdiansyah. |
Salah seorang warga KPAD Gegerkalong, Iwan M. Ridwan, mengatakan barikade di lokasi tersebut sengaja dibuat warga agar penertiban oleh Kodam III Siliwangi tidak dilakukan. "Kita memepertahankan kepenghunian di sini. Karena kita tidak mempan dipecah belah oleh apapun," ucap pria yang akrab disapa Abah Iwan oleh warga setempat.
Pada 14 Juli 2016, dia mengatakan para warga yang rumahnya akan dilakukan penertiban mendapatkan surat dari Kodam III Siliwangi. "Warga akan tetap mempertahankan rumah yang menjadi milik mereka," terangnya yang sudah tinggal di KPAD selama 30 tahun ini.
 Aksi bakar ban. Foto: Masnurdiansyah. |
Sementara itu para warga berdiri di balik pagar pintu masuk yang ditutup dengan menggunakan tumpukan karung. Tak hanya itu saja puluhan orang turut berkumpul di kompleks, ada yang duduk dan berdiri. Mereka tampak mengenakan pita oranye sebagai tanda kalau mereka adalah warga setempat. Hingga kini belum ada tanda-tanda kedatangan dari pihak Kodam III Siliwangi yang akan melakukan penertiban.
(bbn/bbn)