Cerita Pemilik Kampung Tulip yang Terinspirasi dari Keindahan Negara Kincir Angin

Cerita Pemilik Kampung Tulip yang Terinspirasi dari Keindahan Negara Kincir Angin

Masnurdiansyah - detikNews
Jumat, 15 Jul 2016 11:18 WIB
Foto: Kampung Tulip (Masnurdiansyah/detikcom)
Bandung - Kampung Tulip adalah taman yang teretak di Jalan Pasir Pogor, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Kesan berbeda diberikan kepada pengunjung seolah sedang berada di negeri kincir angin Belanda. Tanah pribadi yang dijadikan taman oleh keluarga Nanang ini tercipta sejak awal tahun 2016. Kehadirannya mampu membetot perhatian masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya bahkan hingga pengunjung dari luar kota.

Pihak pengelola sekaligus anak dari pemilik Kampung Tulip, Muhammad Ziko mengatakan, taman ini baru berjalan sekitar 7 bulan. Namun rasa penasaran masyarakat terhadap taman ini semakin tinggi, setelah banyak pengunjung yang datang dan mengunggahnya ke akun media sosial.

"Ini kan baru berjalan dari bulan Januari tahun ini, masih banyak yang harus dibenahi karena masih ada lahan yang masih belum jadi karena masih di bangun. Awalnya ini kita buat untuk warga sekitar sini aja, lama-lama kok jadi ramai," ujar Anak pertama dari Bapak Nanang ini, saat ditemui detikcom di Kampung Tulip, Jum'at (15/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia terkejut dengan serbuan pengunjung yang setiap hari nya mencapai 400 perhari. Bahkan menurutnya, setiap akhir pekan pengunjung yang datang mencapai 500 orang. Ziko mengaku sempat tidak percaya diri terhadap taman dengan nuansa rumah Belanda yang dibuatnya, karena tempat ini masih dalam tahap pembangunan.

"Kalau lebaran kemarin pengunjung bisa lebih sekitar 750 orang. Bukannya tidak mau tempat ini banyak dikunjungi oleh masyarakat yang sedang berlibur, tapi takutnya ada rasa kecewa dari pengunjung karena masih dalam tahap pembangunan. Setelah saya lihat-lihat meskipun tempat ini sedang dipugar, masyarakat malah semakin banyak dan tertarik," jelas lulusan Fakultas Peternakan Unpad tahun 2009 ini.

Berawal dari menyukai keindahan alam, Ziko beserta keluarga membangun sebuah taman di sekitar wilayah tanah kosong milik pribadi. Inspirasi Kampung Tulip dengan nuansa bangunan Belanda, didapat dari sang adik yang saat ini sedang berkuliah di negeri kincir angin. Sehingga keputusan Ziko dan keluarganya untuk membangun taman di atas tanah seluas 8.000 meter persegi ini, memberikan kesan berbeda dibanding dengan taman lainnya.

"Kita bangun ini memang memanfaatkan lahan kosong yang ada, terlebih suasana Belanda yang dibuat karena kebetulan adik saya masih berkuliah di Belanda untuk meneruskan program S2 nya. Pernah ke sana (Belanda), suasananya enak dan bagus makanya ada ide bikin spot disini biar kayak di Belanda," jelas Ziko.

Namun pengunjung perlu bersabar jika ingin melihat bunga tulip di taman ini. Ziko menceritakan, saat ini bunga tulip belum tersedia. Dikarenakan bunga yang menjadi ciri khas dari ibu kota Amsterdam ini tidak cocok dengan suhu di Kota Bandung, perlu suhu dingin maksimal 8 derajat celsius agar bunga tersebut bisa tumbuh.

"Dulu pernah adik saya bawa pulang bibit tulip ke rumah. Awalnya kita simpan di lemari es, bibitnya udah hampir jadi kuncup tapi pas mau dibawa ke sini (Kampung Tulip) ternyata enggak cocok dengan suhunya. Akhirnya bibitnya mati, karena untuk bunga tulip itu dia harus berada di suhu yang dingin biar bisa tumbuh," tuturnya.

Perlu ada biaya tambahan agar bunga tulip bisa tumbuh ditempatnya. Pihak pengelola dalam waktu dekat ini akan membuat sebuah ruangan khusus untuk mengembangkan bunga tulip agar menjadi ciri khas dan lebih banyak menarik pengunjung yang datang.

(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads