Mengintip Kampung Tulip, Kawasan Bernuansa Belanda di Kota Bandung

Bandung - Kawasan Ciwastra Kota Bandung dikenal sebagai kawasan padat yang gersang dan kerap macet. Namun dibalik kesan itu, tersimpan objek wisata yang menarik perhatian. Ada satu kampung yang disulap menjadi bernuasa kampung di Belanda. Namanya Kampung Tulip.

Kampung tulip ini berada di Jalan Pasir Pogor, Ciwastra. Untuk menemukan Kampoeng Tulip ini cukup terbilang sulit, karena masuk di area pemukiman.

Kampung wisata bernuansa negara Kincir Angin ini dibuka dari pukul 9 pagi sampai pukul 5 sore. Pengunjung bisa menikmati suasana negara Belanda, karena beberapa bangunan disini dibuat hampir menyerupai bangunan-bangunan yang berada di negara ibu kota Amsterdam itu.

Suasana kampung seperti di negara Kincir Angin (Masnurdansyah/detikcom)

Dari pintu utama, pengunjung sudah dimanjakan dengan penataan ruang tunggu yang cantik. Ruang tunggi disulap bernuansa taman, yang berhiaskan bunga tulip plastik dan pohon merambat. Logo atau gambar tulip banyak ditemui di sekeliling kampung tersebut sebagai identitas.

Tiket masuknya tak mahal, pengunjung bisa membeli tiket dengan harga Rp 6.000 di hari biasa dan pada akhir pekan pihak pengelola menjual tiket dengan harga Rp 9.000 ribu.

Memasuki area kampung, mata langsung disuguhkan dengan pemandangan yang indah. Ada kincir angin yang menjadi ikon dari Kampung Tulip ini. Ada area taman bunga, kolam terapi ikan, wahana perahu dayung dan galeri dengan dengan suasana ruangan bergaya Belanda.

Di Kampung Tulip terdapat danau untuk wahana petahu dayung (Masnurdiansyah/detikcom)

Sebuah danau seluas 1.000 meter persegi yang masih asri juga menjadi daya tarik tersendiri. Pengunjung bisa menikmati wahanan perahu dayung untuk mengelilingi danau. Tidak perlu membayar lagi, karena sudah satu paket dengan tiket masuk.

Bagi penggemar motif shabby chick, Kampung Tulip juga menyediakan berbagai macam pernak pernik hiasan rumah seperti gelas cangkir, piring, kursi dan meja yang unik. Silakan berfoto sepuasnya, namun tetap harus hati-hati karena barang-barang di sana rentan untuk pecah.

Nuansa Shabby Chick di Kampung Tulip (Masnurdiansyah/detikcom)

Kendati namanya Kampung Tulip, namun untuk bunga tulipnya sendiri belum tersedia. Pengelola sempat berupaya menumbuh kembangkan bunga asli dari negeri kincir angin tersebut, namun selalu gagal.

(avi/avi)