Hobi Tak Biasa, Mojang Bandung ini Pelihara 1.000-an Tarantula

Hobi Tak Biasa, Mojang Bandung ini Pelihara 1.000-an Tarantula

Mukhlis Dinilah - detikNews
Rabu, 13 Jul 2016 11:32 WIB
The Ming Cu dan koleksi tarantulanya (Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom)
Bandung - Hobi memelihara kucing, anjing, atau burung lumrah terdengar. Bagaimana jika memelihara tarantula? Coba tanya ke The Ming Cu (27), mojang asal Bandung yang punya 1.000-an tarantula.

Ming Cu melakoni hobi ini dalam beberapa tahun terakhir. Ketertarikannya terhadap salah satu jenis laba-laba itu membuatnya kini berteman dengan ribuan tarantula di rumahnya.

Tempat tinggal Ming Cu berada di gang, Jalan Belakang Otista 292 No 112, Kota Bandung. Tak ada yang berbeda dengan rumah pada umumnya, cat pagarnya berwarna putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat detikcom berkunjung ke rumahnya, Senin (11/7/2016), Ming Cu menyambut hangat dan mempersilakan masuk untuk menunggu di ruang tamu. Saat itu waktu menunjukkan pukul 16.40 WIB. Mata Ming Chu sembab karena bangun dari tidur.

"Tunggu sebentar ya, saya siap-siap ganti baju dulu," ujarnya sambil berlalu.

Beberapa menit kemudian, wanita berambut pendek itu kembali ke ruang tamu dengan pakaian kemeja coklat dan rok pendek berwarna biru dongker. Ming Cu mengajak masuk melihat sarang tarantula miliknya.

Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom

Beranjak dari ruang tamu, lalu kami melewati ruang keluar dan melewati pintu yang menuju langsung ke rumah kosong. Kemudian kami melewati beberapa anak tangga untuk sampai di sebuah ruangan yang berada di lantai dua.

Ruangan tersebut terbagi menjadi tiga bagian. Kondisinya berantakan. Terdapat banyak kardus dan toples berbagai ukuran berisi serbuk berwarna cokelat. Setelah dilihat lebih dekat ternyata toples-toples tersebut merupakan sarang tarantula.

Mojang Bandung ini mengajak melihat lebih dekat setiap sudut ruang. Hampir setiap sudut ruangan disesaki toples hingga kotak-kotak menyerupai akuarium berukuran sedang.

"Kalau yang di toples itu khusus untuk tarantula kecil hingga berukuran sedang. Sedangkan yang ukurannya cukup besar saya simpan di kotak," jelas dia sambil menunjukkan ribuan tarantula koleksinya.

Kotak-kotak yang menjadi sarang tarantula berusia dewasa itu, tertutup rapat dengan sedikit celah untuk oksigen. Kotak-kotak itu tertata bertingkat seperti rak buku.

Puas dengan melihat-lihat ruangan yang disulap menjadi sarang tarantula, kami berbincang-bincang di sebuah yang berada di ruangan tengah. Ming Cu menceritakan awal mula ketertarikannya terhadap tarantula tersebut.

Kala itu pada tahun 2010, Ming Cu tak sengaja melihat laba-laba di kebun depan rumahnya. Dia terpesona terhadap warna

"Waktu itu saya liat ada laba-laba di kebun, warnanya bagus. Sejak itu saya mulai suka dan sengaja beli kamera buat foto laba-laba," cerita Ming Cu.

Sejak itu pula muncul niatnya untuk memelihara seekor tarantula. Laba-laba pertamanya kala itu Avicularia versicolor yang dibelinya seharga Rp 400.000. Ming Cu merawatnya hingga tumbuh besar.

Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom

Seiring berjalannya waktu, anak pertama dari dua bersaudara itu mulai menambah koleksinya menjadi tiga ekor. Butuh waktu dua tahun lamanya untuk Ming Cu bisa menambah koleksi.

Bahkan, belakangan Ming Cu mulai ketagihan membeli tarantula via online. Puncaknya pada tahun 2015, hasratnya untuk memiliki ribuan tarantula seolah tak terbendung.

"Sekarang saya punya 1000-an tarantula, ada yang asal Indonesia atau luar negeri. Saya belinya mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah," kata lulusan S1 Desain Produk ITB ini.

Bekal ijasah sarjana tak lantas membuat Ming Cu bekerja di kantoran seperti sarjana lainnya. Pasca lulus dipengujung 2010 silam, Ming Cu malah terus berurusan dengan tarantula.

"Kalau kerja di kantoran itu bikin stress. Kalau kerja juga saya harus jualin semua tarantula itu, saya enggak sanggup pisah sama mereka. Akhirnya saya milih bisnis tarantula aja," ujarnya. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads