Namun, siapa sangka bangunan yang terletak di Jalan Bapak Ampi, RT 02/06, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, ini adalah sebuah masjid. Bentuknya memang unik, Masjid Al Baakhirah namanya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesan kapal laut semakin terasa saat masuk ke dalam bangunan masjid. Interior dalam masjid di desain secara detil layaknya bagian dalam sebuah kapal laut. Meskpun tetap menujukan identitas sebuah masjid pada umumnya dengan keberadaan bedug.
![]() |
Lantai masjid dibuat cantik dengan keramik cokelat yang menyerupai kayu. Saat masuk lebih dalam ke bagian utama masjid, pada mimbar untuk khotbah terdapat ukiran jangkar kapal.
Naik sedikit ke bagian atas masjid, tedapat sebuah ruangan yang berfungsi sebagai ruang kontrol suara dan lampu masjid. Namun, uniknya ruangan ini dibuat semirip mungkin dengan ruang kemudi nahkoda, lengkap dengan tombol-tombol panel.
![]() |
Pengurus DKM Al-Baakhirah, Budhi Handono mengatakan masjid ini memang dirancang khusus untuk mengenang almarhum Budianto yang merupakan mantan seoarang nahkoda kapal laut. Tanah milik keluarganya diwakafkan untuk pembangunan masjid ini.
"Dulu ini rumah, tapi dibongkar dan dibangun jadi masjid. Masjid ini memang dibuat mirip kapal laut oleh keluarga untuk mengenang almarhum (Budianto)," kata Budhi yang merupakan adik almarhum Budianto saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/6/2016).
Ia menceritakan yang merancang pembangunan masjid ini merupakan salah satu putra almarhum. Pengalamannya beberapa kali mengikuti sang ayah berlayar kala itu, dituangkan dalam sentuhan interior dan desain bangunan masjid.
"Kenapa bisa detail selerti ini, dulu anaknya sering ikut bapaknya berlayar, jadi tahu seluk beluk kapal. Jadi bentuknya mirip kapal kerinci," jelas dia.
Selain untuk mengenang Budianto, ujarnya, pembangunan masjid Al-Baakhirah juga terinspirasi dari kisah Nabi Nuh saat menyelamatkan umatnya yang taat dari bencana air bah. Kala itu, sambung dia, Nabi Nuh juga membuat kapal yang begitu besar.
"Kisah itu (Nabi Nuh) menjadi pembelajaran juga untuk mengajak umat muslim beribadah," ucapnya.
Masjid ini dibangun di atas lahan 100 meter persegi. Pembangunannya dimulai sejak sembilan bulan lalu. Namun, baru bisa dinikmati masyarakat sekitar dua bulam lalu sejak diresmikan.
"Perkiraan untuk membangun ini menghabiskan biaya dua milyar. Ini semua menggunakan uang keluarga," kata dia.
Ukuran masjid yang tidak terlalu besar membuat kapasitas untuk menampung jamaah pun terbatas. Pada bagian utama masjid hanya bisa menampung 100 jamaah.
"Tapi kalau penuh kami persilahkan jamaah salat di bagian atas masjid. Cukup untuk 100 orang lagi lah," ujar dia.
(avi/avi)