Harapan YPWG Bandung dan Keunikan Mesin Alquran Braille Tertua di Dunia

Harapan YPWG Bandung dan Keunikan Mesin Alquran Braille Tertua di Dunia

Mukhlis Dinillah - detikNews
Jumat, 24 Jun 2016 15:24 WIB
Mesin certal Alquran braille. Foto: Mukhlis Dinillah
Bandung - Barang uzur berusia 64 tahun ini masih bertahan di percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna (YPWG), Kota Bandung. Fungsinya mencetak Alquran braille atau untuk tunanetra. Tentunya mesin ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan mesin cetak lainnya.

Ketua Percetakan YPWG, Ayi Hidayat, menjelaskan soal tahapan produksi kitab suci Alquran yang hurufnya braille atau khusus tunanetra.

"Pertama, menyalin naskah Alquran biasa ke huruf braille dengan mesin bernama Stereo Tiper. Kedua, hasil salinan dikoreksi, setelah fix baru digandakan dengan mesin Braille Press," ucap Ayi saat berbincang bersama detikcom di percetakan YPWG, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Kamis 23 Juni 2016.
Braille Press masih tampak tangguh. Foto: Mukhlis Dinillah
Setelah melewati tahapan tersebut, sambung Ayi, barulah Alquran braille dijilid per juz. Hal unik dari hasil cetakan mesin ini ialah selain menggunakan huruf braille, penempatan ayat suci Alquran berbeda dengan pada umumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya Al-Quran dibaca dari kanan, maka huruf Braille dibaca dari kiri ke kanan laiknya huruf latin," ujar Ayi.

Meskipun sudah uzur, Braille Press masih tampak tangguh. Buktinya mesin tersebut sanggup mencetek 8.000 lembar atau setara empat set Alquran dalam satu hari. Jika diakumulasikan dalam setahun bisa memproduksi 1.000 set Alquran.

YPWG Bandung sangat berperan membangkitkan semangat tunanetra Muslim untuk belajar dan menghafal Alquran. Ayi berharap melalui produksi Alquran braille ini kelak bisa mengentaskan buta huruf yang merundung sebagian besar penyandang tunanetra di tanah air.

"Saya punya harapan ingin melahirkan para penghafal Alquran di kalangan tunanetra," ucap Ayi. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads