Ketua Percetakan YPWG, Ayi Hidayat, menjelaskan soal tahapan produksi kitab suci Alquran yang hurufnya braille atau khusus tunanetra.
"Pertama, menyalin naskah Alquran biasa ke huruf braille dengan mesin bernama Stereo Tiper. Kedua, hasil salinan dikoreksi, setelah fix baru digandakan dengan mesin Braille Press," ucap Ayi saat berbincang bersama detikcom di percetakan YPWG, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Kamis 23 Juni 2016.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sudah uzur, Braille Press masih tampak tangguh. Buktinya mesin tersebut sanggup mencetek 8.000 lembar atau setara empat set Alquran dalam satu hari. Jika diakumulasikan dalam setahun bisa memproduksi 1.000 set Alquran.
YPWG Bandung sangat berperan membangkitkan semangat tunanetra Muslim untuk belajar dan menghafal Alquran. Ayi berharap melalui produksi Alquran braille ini kelak bisa mengentaskan buta huruf yang merundung sebagian besar penyandang tunanetra di tanah air.
"Saya punya harapan ingin melahirkan para penghafal Alquran di kalangan tunanetra," ucap Ayi. (bbn/bbn)