Seperti pantauan pada Minggu siang (19/6/2016), puluhan orang tampak berjejer di sepanjang bahu jalan. Mereka mengulurkan tangan sambil memperlihatkan uang pecahan yang dipeganggnya kepada pengendara yang melintas.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebutuhan masyarakat terhadap uang pecahan baru ini, dimanfaatkan pelaku jasa penukaran uang untuk mengais pundi-pundi rupiah. Sehingga keberadaan mereka terkadang menolong masyarakat.
Hanya dengan membayar jasa penukaran sebesar Rp 5 ribu, masyarakat sudah bisa mendapatkan pecahan Rp 20 ribu terbesar dan Rp 1.000 untuk nominal terkecil.
"Jadi saya cuma ambil untung lima ribu rupiah dari setiap nominal penukaran uang," kata salah seorang pelaku jasa penukaran uang, Butet (46) di sela-sela kegiatannya.
Perempuan warga asal Kota Cimahi ini sudah melakoni profesi musiman tersebut selama lima tahun terakhir. Kawasan tersebut memang sudah menjadi lokasi strategis untuk menawarkan jasanya.
"Kalau tahun ini, saya baru seminggu. Emang sih masih sepi, tapi lumayan untuk kebutuhan," ujar ibu empat anak ini. (erd/erd)












































