Persimpangan tersebut cukup tersohor karena lampu merahnya yang menyala lebih lama dibandingkan dengan lampu hijau. Pengendara pasrah saja jika sudah melintas di persimpangan yang menghubungkan Jalan Kiaracondong dengan Jalan Soekarno Hatta itu.
Terutama di pagi dan sore hari, antrean kendaraan di persimpanngan itu cukup panjang. Bisa mencapai satu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu warga yang langganan melintasi jalur tersebut adalah Aviani (25). Warga Ujungberung tersebut mengaku malas melintasi jalan tersebut karena durasi lampu merah yang cukup lama. durasi lampu merah sekitar 5 menit, sedang lampu hijau sekitar 2 menit.
"Itu mah lama banget. Bisa kalo catokan dulu. Apalagi kalau pagi-pagi, lama banget," ucap pegawai swasta di kawasan Jalan Gatot Subroto tersebut saat berbincang dengan detikcom, Kamis (16/6/2016).
Fauzi (28) juga mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi persimpangan Carrefour-Kiaracondong. Mahasiswa yang tinggal di Sukamiskin tersebut mengaku hanya bisa pasrah saat terjebak dalam lampu merah itu.
"Waduh apalagi kalau sudah siang bolong, mungkin seperti di neraka. Panas terik, macet, eeh lampu merahnya lama," ungkapnya.
Arus terpadat di persimpangan tersebut terpantau dari arah timur Bandung. Kemacetan pagi hari biasanya mulai terjadi dari Komplek Margahayu Permai. Sementara arah sebaliknya padat saat jam pulang kantor.
Polisi kerap mengatur arus lalu lintas di persimpangan 'neraka' tersebut. Hanya saja, jumlah kendaraan semakin hari semakin bertambah. Belum lagi banyak perumahan baru di kawasan sekitar perempatan. (avi/dra)