Gubernur Aher Gandeng TNI-Polri untuk Patroli Sungai, Sasar Industri dan Warga

Gerakan Citarum Bestari

Gubernur Aher Gandeng TNI-Polri untuk Patroli Sungai, Sasar Industri dan Warga

Baban Gandapurnama - detikNews
Kamis, 02 Jun 2016 15:33 WIB
Gubernur Ahmad Heryawan menyusuri Sungai Bojong Citepus dalam pencanangan Citarum Bestari, Kamis 2 Juni 2016 (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom)
Kabupaten Bandung - Berkali-kali sungai di Jawa Barat, terutama aliran Citarum, jadi tempat pembuangan sampah. Gubernur Ahmad Heryawan atau akrab disapa Aher berencana menggandeng Kodam III/Siliwangi dan Polda Jabar untuk mengatasi masalah ini. Akan ada patroli di sungai.

Aher mengatakan selain mengarahkan warga tak membuang sampah ke sungai, patroli juga memantau pabrik-pabrik. Berdasarkan data yang diterima, 75 persen industri tak memfungsikan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).

Foto: Baban Gandapurnama/detikcom

"Cegah jangan sampai industri tidak menggunakan IPAL. Kalau tidak pakai IPAL kan melanggar hukum dan etika. Tapi sekarang kami coba melakukan pendekatan penyadaran," tutur Aher usai Pencanangan Revitalisasi Budaya Gotong Royong Memelihara Lingkungan Melalui Bebersih Citarum' di Sungai Bojong Citepus, Desa Cangkuang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (2/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke depan, Aher tentu menyiapkan tindakan tegas terhadap industri yang terbukti masih membandel serta tidak memilik IPAL. "Nanti untuk penegakan hukumnya, kami kerja sama dengan Polri. Sekarang masih tahap penyadaran," ucap Aher.

Foto: Baban Gandapurnama/detikcom

Gerakan Citarum Bestari ini merupakan program yang menggerakkan masyarakat untuk merawat Citarum bareng-bareng. Program ini akan memakan waktu enam bulan atau hingga Desember. Anggarannya dari APBD dari pos anggaran tak terduga. Nilainya sebesar Rp 13 miliar.

Aher berharap seluruh masyarakat, terutama di sepadan Citarum, membangun kesadaran bersama-sama untuk tidak membuang apapun ke Sungai Citarum. Gerakan ini menyentuh kawasan sepanjang aliran sungai sejauh 77 kilometer.

Foto: Baban Gandapurnama/detikcom
(bbn/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads