Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher mengatakan penanganan limbah di aliran Citarum mesti diselesaikan bersama-sama oleh seluruh instansi terkait, termasuk melibatkan elemen masyarakat dan pihak industri. Dia mengingatkan agar tiap pabrik berkontribusi tidak membuang limbah yang mengotori Citarum.
"Wahai industri, terlibatlah kalian semuanya untuk mewujudkan Citarum bersih," kata Aher saat kegiatan 'Pencanangan Revitalisasi Budaya Gotong Royong Memelihara Lingkungan Melalui Bebersih Citarum' di Sungai Bojong Citepus, Desa Cangkuang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (2/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setiap industri atau pabrik penghasil limbah diharuskan memiliki IPAL. Namun, sambung Aher, hanya 25 persen dari pelaku industri yang memanfaatkan fungsi IPAL. "Sedangkan 75 persennya melanggar karena tidak memfungsikan IPAL," kata Aher.
Sejauh ini, menurut Aher, pihaknya masih memberikan toleransi dengan upaya memberikan edukasi serta langkah pencegahan. Melalui Gerakan Citarum Bestari, kata dia, timbul kesadaran bahwa mengotori sungai merupakan perbuatan membahayakan kehidupan manusia.
"Saat ini kita tidak pendekatan hukum. Tapi kesadaran. Semua masyarakat dan industri harus menjaga kebersihan Citarum dari hulu hingga hilir. Begitupun anak-anak sungai yang mengalir ke Citarum," ujarnya.
Hari ini, Pemprov mencanangkan CItarum Bersih. Sebagai simbol, sampah di Sungai Bojong Citepus dibersihkan. Ratusan personel TNI ikut dalam kegiatan itu. (bbn/trw)