"Karena latar belakang keluarga kita banyak yang memproduksi sepatu di Cibaduyut, makanya kita pakai produk lokal. Ini juga dalam rangka MEA, jadi sekalian promosi," ungkap salahsatu siswa yang merancang, Sadad Illahi ditemui di sela-sela pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Jabar ke-6, di Area Parkir Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (27/5/2016).
Menurut Sadad, saat ini inovasi sepatu absensi disupport perajin sepatu cukup besar di Cibaduyut, yaitu Garsel. "Mudah-mudahan nanti ada merek sepatu lain yang mau kerjasama," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hingga saat ini, sepatu absensi ini belum diproduksi secara massal. Anggaran untuk teknologi sepatu absensi ini diakui Hadad cukup besar. Satu pasang sepatu beserta chip dan softwarenya, dibanderol sekitar Rp 1 juta.
"Sepatunya bisa custom, database-nya juga bisa disesuaikan. Tergantung permintaan," ujarnya sambil menjelaskan sepatu tersebut tahan air meski sudah dilengkapi sensor chip. (avn/ern)












































