Sri Mujiarti Ningsih, ketua perhimpunan dokter hewan Jawa Barat bersama 9 dokter dari rumah sakit hewan Subang, Dinas Peternakan Provinsi Jabar, Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Taman Safari, PKBSI, RS Hewan Cikole, Balai Pengujian Penyidikan Penyakit Hewan dan tiga paramedis dari Kebon Binatang, melakukan nekropsi selama hampir dua jam dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Tim melakukan tindakan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Autopsi tadi kami menemukan beberapa perubahan pada organ," kata Sri dalam jumpa pers di Kebun Binatang Bandung, Jl Tamansari, Bandun, Jawa Barat, Kamis (12/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini semua diagnosa sementara, kemungkinan radang paru-paru di limpa, ada bintil-bintil di hati, ada radang. Mungkin itu yang menjadi penyebab kematiannya," terang Sri.
Meski begitu, tim harus melakukan pengujian di laboratorium RS Hewan Cikole untuk memastikan penyebab kematiannya. "Sementara statemen kami adalah itu. Kami tidak memperkenankan mengambil fofo di lokasi," tegasnya. (mad/mad)











































