Detikcom menghubungi Humas Yayasan Marga Satwa Bandung, Sudaryo, Selasa (3/6/2016). Menurutnya, petisi itu sebagai kritik membangun bagi pihak Kebun Binatang Bandung.
"Itu petisinya ditujukan kepada kami apa kepada Pemkot Bandung? Kami sebagai pengelola ya menanggapi sebagai kritik. Bahwa kami di sini juga sedang melakukan perbaikan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa bilang? Enggak. Mereka bilang ada binatang yang mati juga enggak jelas. Biarkan saja. Kalau memang sudah melakukan kegiatan sendiri, kenapa tidak datang kepada kami. Kan bisa kami jelaskan," kata Dia.
![]() |
Meski begitu, Sudaryo mengakui memang ada kandang kotor dan rusak di Kebun Binatang Bandung. Namun Sudaryo beralasan ada waktu-waktu tertentu untuk membersihkan kandang.
"Memang kandang ada yang kotor dan rusak. Kita juga kan sedang bangun kandang kera. Kandang kosong itu kandang rusak. Masa harus dihuni terus. Hewannya kita pindahkan," ucapnya.
Sudaryo menjelaskan, sebagai yayasan mandiri, pihak Kebun Binatang Bandung tidak memiliki banyak dana untuk melakukan revitalisasi secara besar-besaran. Untuk pengelolaan, sepenuhnya dari hasil tiket pengunjung.
"Kita yang namanya revitalisasi bertahap. Apalagi kita dibangun dari pendapatan pengunjung. Kita terbatas biayanya, bukan puluhan juta. Secara bertahap kami lakukan perbaikan. Mudah-mudahan ada beberapa kandang yang sudah jadi sebelum lebaran," jelasnya.
Yayasan Marga Satwa ada pengelola dan pemilik Kebun Binatang Bandung. Kebun Binatang Bandung bukan milik Pemkot Bandung, karena itulah Kebun Binatang tidak mendapatkan subsidi.
"Pemilik kita tidak suka mengemis-ngemis. Tapi kalau pihak ketiga mau bekerja sama datang ke sini saja, apa ya bisa mereka bantu," tandasnya. (avn/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini