Keduanya secara bergantian membacakan setiap ayat dengan khusyuk. Mendampingi keduanya, ada ibunda tercinta dari orang nomor satu di Bandung tersebut. Istrinya, Atalia, tidak hadir karena sedang sakit.
"Sebagai simbolis, saya membuka gerakan magrib mengaji ini dengan mengaji satu 'ain dengan anak perempuan saya. Sebagai tanda saya nya'ah (sayang) ke anak saya, ngaji setiap magrib," ujar pria yang karib disapa Emil itu di Masjid Al-Ukhuwah, Jalan Wastukancana, Jumat (29/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makin lama (mengaji di masjid) ini makin hilang, karena ada pengaruh oleh handphone, televisi, tanpa ada kontrol waktu. Pemkot Bandung ingin menyeimbangkan hal-hal yang fundamental," jelasnya.
![]() |
Saat ini sudah ada 2.000 masjid yang berpartisipasi mengikuti program ini. Masjid yang bergabung dengan gerakan ini ditandai dengan spanduk Magrib Mengaji. Emil pun mengajak warga Bandung yang ingin menjadi relawan pengajar bisa daftar ke twitter @BdgMengaji.
"Kepada warga Bandung, khususnya anak-anak muda, ibu-ibu yang punya waktu luang untuk perbaikan menta anak-anak dan umat, bisa daftar melalui akun twitter @BdgMengaji," imbaunya.
Informasi lebih lanjut terkait kegiatan Magrib mengaji ini bisa juga mendownload aplikasinya di playstore. Dalam aplikasi tersebut akan dijabarkan masjid mana saja yang mengikuti gerakan Magrib Mengaji dan dokumentasi kegiatan. (avn/ern)